KABAR KALIMANTAN1, Pulang Pisau – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah mengingatkan cuaca ekstrem yang terjadi pada Desember 2024 dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Beberapa potensi bencana yang diakibatkan cuaca ekstrem ini diantaranya angin puting beliung, banjir rob, dan air pasang sehingga masyarakat harus lebih waspada dan berhati-hati,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulang Pisau Osa Maliki di Pulang Pisau, Selasa (17/12).
Menurut dia, perubahan cuaca yang ekstrem ini juga menyebabkan intensitas curah hujan yang tinggi di beberapa daerah di kabupaten setempat sehingga menyebabkan masyarakat yang ada di dataran yang lebih rendah terdampak banjir.
Pemerintah daerah, katanya, saat ini telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan cuaca ekstrem di Kecamatan Jabiren Raya, Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala melalui SK Bupati Nomor 465 Tahun 2024. Penetapan status ini berlaku dari tanggal 11 sampai 31 Desember 2024 dengan ditindaklanjuti SK Nomor 466 terkait dengan pembentukan Posko tanggap darurat pada tiga kecamatan tersebut.
“Kami mengimbau kepada masyarakat di daerah yang rentan atau berpotensi bencana untuk berhati-hati dengan selalu memperhatikan prakiraan cuaca dalam melaksanakan aktivitas khususnya melaut untuk menangkap ikan,” katanya.
Dia mengatakan, antisipasi cuaca ekstrem, juga dapat dilihat apabila ada awan yang tiba-tiba menghitam. Kondisi ini dapat memicu angin puting beliung dan hujan disertai petir yang dapat membahayakan keselamatan warga masyarakat di sekitarnya.
Tingginya curah hujan pada bulan Desember ini, kata dia, selain menyebabkan banjir, juga memunculkan bahaya lain yaitu masuknya hewan melata atau hewan liar ke rumah-rumah penduduk untuk mencari tempat yang kering sehingga masyarakat harus berhati-hati.
Ia mengimbau agar tidak membunuh hewan-hewan tersebut tetapi bisa menggunakan cara-cara yang lebih bijak. Apabila dibunuh, tidak menutup kemungkinan beberapa hewan sebelum mati bisa mengirimkan sinyal kepada sesamanya yang dikuatirkan bisa menimbulkan konflik dengan manusia.
“Kita berharap masyarakat terus waspada dengan berbagai potensi bencana yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem pada bulan Desember ini,” demikian Osa Maliki.
Sumber: ANTARA