KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), meningkatkan kesiagaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring berkurangnya intensitas hujan, hingga terpantau tiga titik panas atau hotspot.
“Pada pukul 16.00 WIB kemarin terpantau ada tiga titik panas. Informasi telah terdistribusi ke satuan kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Selasa (4/2).
Tiga titik panas tersebut muncul di tiga kecamatan berbeda yakni di Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian Desa Tanjung Jariangau di Kecamatan Mentaya Hulu, dan Desa Palangan di Kecamatan Kota Besi.
Multazam memperkirakan munculnya titik panas ini diakibatkan cuaca panas saat ini. Sudah dua hingga tiga hari ini sebagian besar wilayah Kotawaringin Timur tidak diguyur hujan.
Hasil koordinasi BPBD Kotawaringin Timur dengan BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, dijelaskan kondisi saat ini terjadi disebabkan sedang terjadinya gangguan cuaca regional.
Gangguan cuaca itu berlangsungnya dua siklon tropis di wilayah selatan Benua Maritim Indonesia( BMI) yaitu TC Vince dan TC Taliah. Hal ini menyebabkan konsentrasi massa udara lebih fokus ke arah TC tersebut sehingga pertumbuhan awan hujan di wilayah Kotawaringin Timur menjadi berkurang.
“Hal tersebut pula yang menyebabkan kecepatan angin bertambah. Ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Multazam.
BPBD Kotawaringin Timur meningkatkan kesiapsiagaan sebagai bentuk antisipasi meningkatnya potensi karhutla. Harapannya, upaya pencegahan bisa lebih maksimal dijalankan dengan dukungan semua pihak, khususnya masyarakat dengan tidak membakar lahan.
Potensi karhutla di Kotawaringin Timur termasuk tinggi, kata dia, lantaran struktur tanahnya sebagian merupakan gambut. Tanah gambut sangat mudah kering saat tidak ada hujan dan sangat mudah terbakar.
Sumber: ANTARA
