KABARKALIMANTAN1, Banjarbaru – Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan sebanyak 82 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total 130 unit tersertifikasi di provinsi ini berperan penting dalam percepatan penyaluran paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“SPPG Terpencil belakangan ini cukup menjadi fokus pembangunan di Kalsel,” kata Koordinator Regional BGN Provinsi Kalsel Siti Fatimah di sela-sela kunjungan kerja Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus terkait penyaluran paket Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat di Banjarbaru, Rabu (3/12/2025).
Ia menjelaskan SPPG Terpencil berbeda dari SPPG Aglomerasi yang beroperasi di daerah mudah terjangkau.
“Kalau SPPG Aglomerasi biasanya mendistribusikan hingga 2.500-3.000 paket atau di atasnya. Sedangkan SPPG Terpencil mendistribusikan MBG di bawah 1.000 paket,” tuturnya.
Siti mengatakan pola pendistribusiannya berbeda, SPPG Terpencil hanya di sekitar dapur yang terdekat karena akses yang cukup sulit, sedangkan SPPG Aglomerasi mendistribusikan sesuai jarak yang biasanya mencapai jarak 6 kilometer ke atas.
Ia menyebutkan saat ini pengajuan beberapa unit lagi sudah disetujui BGN, salah satunya ada di Paramasan, Kabupaten Banjar. Namun sedang proses pembangunan dan sebelum akhir tahun sudah bisa menyalurkan MBG ke daerah 3T.
“Berdasarkan pemantauan, progres pembangunan SPPG Terpencil di Kabupaten Banjar itu cukup cepat, sudah mencapai di atas 50 persen dan tinggal memasok barang-barang saja, sebelum akhir tahun sudah bisa beroperasi,” ujar Siti.
Sumber : ANTARA


