KABAR KALIMANTAN 1, Pati – Setelah kena sanksi atas kelakuan kasar pemainnya, PSG Pati kena sanksi Komdis PSSI lagi. Kasusnya, menurunkan I Gede Sukadana, pemain yang tidak sah saat melawan Persis Solo, 3 November 2021.
Lewat SK No. 037/L2/SK/KD-PSSI/XI/2021, Komdis PSSI mendenda PSG Pati sebesar Rp 90 Juta dan dinyatakan kalah 0-3 dari Persis Solo.
Manajemen PSG Pati langsung mengajukan banding. “Kami membawa sejumlah alasan dan data,” jelas manajer PSG Pati, Arfan Afif, Jumat (12/11/2021).
Sanksi kalah 0-3 dari Persis Solo dan pemotongan tiga poin, dinilai terlalu berat. Terlebih saat ini Zulham Zamrun dkk tengah berjuang mengumpulkan poin di Grup C Liga 2 2021.
“Kami sedang bersusah payah mengumpulkan poin demi poin untuk dapat lolos ke babak selanjutnya,” tambah Arfan.
Dari 3 laga terakhir di Grup C yang sudah dijalani Zulham Zamrun dkk, 2 kemenangan dan sekali imbang menjadi hasil yang diukir. Mereka menang 4-1 atas PS Hizbul Wathan dan menang 1-0 atas PSCS Cilacap.
Sedangkan hasil imbang 1-1 didapat dari laga lawan Persis Solo. Pada klasemen sementara, tim asuhan pelatih Joko Susilo ada di peringkat 5 dengan 8 poin.
Hanya berselisih 3 poin saja dari PSCS Cilacap yang ada di peringkat kedua. Puncak klasemen masih dihuni Persis Solo dengan 15 poin dan PS HW ada di dasar klasemen dengan nilai 2.
Orang dalam klub asal Pati sebenarnya juga mengeluhkan sistem yang diterapkan PT LIB sebagai operator liga.
“Kan sekarang sudah komputerisasi, serba online. Operator liga langsung tahu pemain mana yang tidak sah begitu ada daftar susunan pemain. Kalau sekarang kesannya menjebak,” ujarnya.
Hal sebaliknya juga bisa dilemparkan ke kubu klub milik pesohor Atta Halilintar itu. Jika manajemen paham regulasi, sebelum merekrut pemain, tentu sudah cek segalanya. Tes kesehatan, administrasi dll.
Sang pemain sendiri berpotensi tidak atau belum paham regulasi. Sebelum dikontrak PSG Pati, Sukadana membela PSMS.
Sebelum cabut dari Medan, ia mengantongi 2 kartu kuning, artinya, tak bisa diturunkan di laga berikutnya, di klub apapun.