KABARKALIMANTAN1, ARANIO – Untuk menjaga kawasan pembangkit EBT Energi Baru Terbarukan (EBT) tetap aman dan terjaga. PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Barito telah melakukan pembuatan trap tebing di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PM. Noor, Aranio Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
PLTA Ir PM Noor merupakan pembangkit EBT yang memanfaatkan arus air waduk Riam Kanan untuk menghasilkan listrik, dengan daya yang mampu dihasilkan sebesar 3 x 10 MW (megawatt).
Manager PLN UPDK Barito Nazrul Very Andhi mengatakan, PLTA adalah satu-satunya pembangkit EBT di UPDK Barito dan sejalan dengan program Net Zero Emmision 2060.
“Sudah sewajarnya kami sebagai manajemen mengambil langkah awal untuk mencegah terjadinya longsor dan tetap menjaga Kawasan PLTA Ir. PM. Noor tetap aman,”ujarnya.
Kawasan pembangkit PLTA Ir PM Noor adalah kawasan rawan longsor karena letak lokasinya yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam.
Tidak hanya melakukan trap pada tebing-tebing yang rawan longsor, PLN juga melakukan penanaman rumput vetiver. Bagian akar vetiver bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, serta menyuburkan tanah.
Rumput vetiver sebagai pengikat tanah untuk jangka pendek. Rumput vetiver sejenis sereh wangi yang akarnya kuat dan kencang seperti kawat baja, mencengkram tanah serta dapat menahan longsor.
Selain melakukan penanaman rumput vetiver, PLN juga melakukan pembersihan vegetasi liar di kawasan waduk yang merupakan usulan dari PLN Pusertif, karena vegetasi liar dapat menyebabkan tanah menjadi tidak keras sehingga rawan akan terjadi longsor.
“Semua ini dilakukan demi menjaga kawasan waduk Riam Kanan dan PLTA Ir PM Noor tetap aman dan terjaga sehingga proses operasi dapat berlangsung secara kontinyu tanpa kendala” tutup Nazrul. (IST)