KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Dua elite Partai Ummat bentukan Amien Rais, Neno Warisman dan Agung Mozin, mengundurkan diri dari partai dalam kurun waktu satu bulan. Ada apa dengan Partai Ummat?
Dua loyalis Amien Rais di tubuh Partai Ummat, mundur dalam rentang waktu kurang dari sebulan. DPP mengaku tak ada masalah, namun isu “masuk angin” tersembul ke permukaan.
Agung Mozin terlebih dulu menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Ummat. Tak hanya itu, Agung Mozin, yang menjabat Waketum, mundur dari keanggotaan Partai Ummat.
Agung mundur lewat surat yang ia kirim kepada Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais. Surat itu juga dibagikan kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).
“Atas nama pribadi yang diamanahkan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada segenap pihak, khususnya para sahabat pengurus, anggota, dan simpatisan Partai Ummat, yang telah bekerja keras hingga terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat tersebut. Teriring doa Allah SWT memberkahi ikhtiar dan ibadah kita, aamiin,” bunyi surat Agung Mozin kepada Amien.
Surat itu juga ditembuskan kepada Ketum Partai Ummat yang juga menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi. Dalam suratnya kepada Amien Rais, Agung Mozin berhenti dari Partai Ummat sebagai bentuk tanggung jawab etis dan moral.
“Selanjutnya memperhatikan dengan saksama dinamika internal partai, sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakulkarimah, seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah, termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istiqomah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik, dengan ini saya Agung Mozin menyatakan berhenti sebagai pengurus dan anggota Partai Ummat sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan moral,” ujarnya.
Agung Mozin bisa dibilang die hard-nya Amien Rais sejak masih di Partai Amanat Nasional atau PAN. Agung Mozin juga sempat mengundurkan diri dari PAN, lalu mendirikan Partai Ummat bersama Amien Rais.
Tak lama dari pengunduran diri Agung Mozin, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Neno Warisman, dikabarkan juga mundur dari partainya. Mundurnya Neno dikonfirmasi oleh Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ansufri, Idrus Sambo.
Partai Ummat menerima informasi pengunduran diri Neno Warisman melalui pesan WhatsApp dan surat. Alasan Neno Warisman mundur dari Partai Ummat agar fokus mengurus anaknya di Turki.
“Kemarin, ya dia kirim WA ke kita, kirim surat mundur karena mau fokus ngurus anaknya di Turki. Karena tidak bisa aktif, jadi khawatir tidak bisa aktif, fokus ngurus anaknya, jadi mundur,” ujar Ustaz Sambo, Minggu (2/10/2021).
Majelis Syuro akan mengagendakan rapat untuk membahas pengunduran diri Neno Warisman itu. Namun belum ada kepastian hari pelaksanaan rapat tersebut.
“Kita kan ini kolektif, beliau kan Majelis Syuro, Majelis Syuro kan sifatnya bukan bekerja, tapi berpikir gitu loh. Jadi yang bekerja DPP, kita (Majelis Syuro) memberi masukan-masukan, yang bekerja DPP. Justru suratnya (pengunduran diri) ke Pak Amien ditujukan,” jelasnya.
Partai Ummat menyebut keluarnya Neno diyakini tidak mempengaruhi elektabilitas dan gerak partai. Menurutnya, Neno hanya keluar dari struktur partai.
“Insyaallah tidak berpengaruh terhadap gerakan partai,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Chandra Tirta Wijaya, Sabtu (2/9/2021). “Ya tetap mendukung partai, hanya tidak aktif di Majelis Syuro,” katanya.
Namun suara di daerah agak berbeda. Pernyataan Amien Rais bulan lalu terkait tewasnya 6 anggota Front Pembela Islam, sangat berpengaruh.
Kala itu Amien selaku salah satu tim pencari fakta, menyebut, “Setelah mencari fakta, pelaku pembunuhan 6 anggota FPI bukan Polri dan TNI.”
Kontan pernyataan kontroversial itu disikapi panas oleh kubu Habib Rizieq Shihab. Apalagi polisi sendiri sudah mengamankan beberapa “oknumnya” yang dituduh sebagai eksekutor.
“Kok begitu jadi masuk angin begitu ya?” ujar Hendra Kurniawan, simpatisan Partai Ummat Jakarta Selatan.
Ketika dimintai konfirmasi tuduhan pihak Amien Rais telah “masuk angin”, Ubaidillah Thalib dari Partai Ummat Tangsel, enggan menjawab.
Partai Ummat kini tengah menanti proses verifikasi agar bisa ikut Pemilu 2024. Dugaan agak membelot ke penguasa dianggap relevan, karena takut dijegal.
“Partai Demokrat yang kuat aja digoyang, apalagi partai yang baru verifikasi,” ujar sumber redaksi di lingkar partai oposisi.
