KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI) meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berupa Anugerah Konservasi Alam sebagai bentuk apresiasi dalam keterlibatan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Kepala Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) Ruswanto di Palangka Raya, Senin (9/9) menyampaikan selamat kepada YBNI atas anugerah yang diberikan oleh Menteri LHK dalam puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024.
“Kami berharap dengan anugerah ini maka kerja sama yang terjalin antara YBNI dengan TN Sebangau bisa lebih memberikan manfaat bagi kawasan, masyarakat sekitar, dan keutuhan ekosistem di TN sebangau,” harapnya.
Ruswanto menambahkan kerja sama ini harus bisa melindungi kawasan gambut, orangutan. serta masyarakat di sekitar TN sebangau.
Chief Executive Officer (CEO) YBNI Anton Nurcahyo mengatakan penghargaan tersebut hasil kerja keras bersama mitra-mitra baik pemerintah maupun masyarakat dalam upaya konservasi dan perlindungan satwa liar yang ada di Kalimantan Tengah.
Anton juga berharap ke depannya kerja sama yang terjalin bersama semua mitra, khususnya TN Sebangau, dapat menjadi energi baik dalam perlindungan kawasan gambut, satwa liar, serta memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitar TN Sebangau.
“Masyarakat di sekitar kawasan taman nasional adalah salah satu ujung tombak kita semua dalam perlindungan kawasan. Jadi, kita selalu melibatkan masyarakat untuk sama-sama berperan untuk merawat dan melindungi kawasan hutan rawa gambut khususnya di TN Sebangau,” katanya.
Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan di tengah krisis global yang dihadapi saat ini termasuk perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi yang meningkat, keterlibatan seluruh elemen bangsa, menjadi sangat penting.
Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam menangani perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan kebijakan jangka panjang menuju net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Dalam bidang keanekaragaman hayati, Indonesia terus berkomitmen untuk mencapai visi 2050 “Living in Harmony with Nature” yang diadopsi dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF).
Upaya ini mencakup tindakan korektif untuk mengurangi risiko kepunahan spesies, mempertahankan keanekaragaman genetik, serta mengelola interaksi manusia-satwa liar untuk meminimalkan konflik.
Sumber: ANTARA