KABAR KALIMANTAN1, Kuala Kurun – Sekarang ini, pertamina shop (pertashop) mulai menjamur di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), khususnya Kota Kuala Kurun dan sekitarnya. Namun keberadaan pertashop itu, tidak ada yang operasional dalam melayani penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat.
“Saya prihatin dengan kondisi saat ini. Sejatinya pertashop didirikan untuk melayani penjualan BBM serta menggerakkan ekonomi masyarakat. Namun pada kenyataannya tidak demikian,” sesal Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Binartha, Senin (25/7).
Berdasarkan pantauan di lapangan, lanjut dia, masih belum ada pertashop yang buka. Padahal kalau berani mendirikan pertashop, maka seharusnya bertanggung jawab dengan melayani kebutuhan masyarakat terhadap BBM.
“Pertashop merupakan outlet penjualan pertamina berskala tertentu, yang memang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi,” tuturnya.
Dia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gumas untuk menindaklanjuti terkait keberadaan pertashop yang belum operasional.
“Cari tahu apa penyebab sehingga pertashop belum operasional. Jangan sampai ada kesan membuang anggaran untuk bangun pertashop,” tegas Legislator dari daerah pemilihan (dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini menambahkan, pertashop merupakan salah satu produk pertamina yang memberikan keuntungan, menekan ketimpangan harga, memperluas akses BBM, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di kecamatan, kelurahan, hingga desa.
“Keberadaan pertashop sangat penting dalam menjual BBM ke konsumen di pedesaan yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Untuk itu, saya ingin pertashop yang telah dibangun harus segera operasional,” tukasnya. (OKT)