KABARKALIMANTAN1 , PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo menegaskan pentingnya penguatan kemandirian fiskal daerah. Sebab menurut Edy, kemampuan fiskal antar kabupaten/kota di Kalteng masih bervariasi.
“Ada yang cukup kuat, namun banyak juga yang masih lemah dalam menggali pendapatan asli daerah. Artinya kita masih memiliki potensi besar untuk dimaksimalkan. Salah satunya dari sektor 3P, yaitu perkebunan, pertambangan, dan perhutanan,” ujar Edy, Selasa (2/9/2025).
Ia menjelaskan sejumlah potensi pajak yang bisa diperkuat, seperti pajak permukaan air bawah tanah, pajak kendaraan bermotor, pajak alat berat, serta dana bagi hasil. Pada 2023, dana bagi hasil tercatat lebih dari Rp600 miliar, tetapi yang diterima daerah hanya sekitar Rp200 miliar.
Selain itu, sektor bahan bakar minyak (BBM) juga menyimpan peluang besar. Dari perhitungan, potensi PAD bisa mencapai Rp3 triliun, namun yang terealisasi baru sekitar Rp1,2 triliun.
“Masih ada peluang lebih dari Rp1 triliun yang bisa kita tarik,” jelasnya.
Edy menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan pelaku usaha agar optimalisasi pendapatan berjalan maksimal. Menurutnya, hasil ekspos anggaran ini juga akan menjadi dasar program prioritas tahun 2026. (PSW/KK1)