KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FAI UMPR) memfasilitasi upaya peningkatan strategi dan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) para guru sekolah pada era digital lewat pelaksanaan kuliah pakar.
“Kuliah pakar ini dihadiri oleh mahasiswa FAI UMPR, civitas academica UMPR, serta guru-guru dari sekolah umum dan madrasah ibtidaiah se-Kalimantan Tengah,” kata Wakil Rektor I UMPR Chandra Anugrah Putra di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (23/4).
Kuliah pakar ini bertema “Strategi Inovatif Pembelajaran PAI di Era Digital: Mewujudkan Deep Learning dan Meaningful Learning di Sekolah Umum dan Madrasah Ibtidaiyah”.
Acara dilaksanakan secara hybrid di Aula Kampus Utama UMPR dengan menghadirkan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang Prof Dr Tobroni sebagai narasumber utama.
Ia mengapresiasi inisiatif FAI UMPR mengangkat tema yang relevan dengan tantangan zaman.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan mendorong mahasiswa mengambil peran aktif dalam perubahan.
Dekan FAI UMPR Hunainah mengatakan kegiatan ini bagian dari komitmen FAI dalam memperkuat budaya menuntut ilmu di lingkungan akademik.
Dalam proses menuntut ilmu, katanya, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci. Mahasiswa tidak bisa belajar sendiri, namun harus saling menguatkan, berbagi, dan berkolaborasi.
“Ilmu tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemaslahatan umat,” katanya.
Tobroni dalam paparan mengajak para peserta memanfaatkan teknologi digital secara cerdas dalam proses belajar mengajar.
Ia menekankan pentingnya deep learning dan meaningful learning, di mana pembelajaran tidak hanya berhenti pada transfer informasi, tetapi mampu menyentuh sisi pemahaman yang mendalam dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
“Digitalisasi pendidikan bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Guru dan dosen harus kreatif memanfaatkan media digital untuk membangun pembelajaran yang menyenangkan, reflektif, dan bermakna,” katanya.
Salah satu mahasiswa PAI, Abdulah, menyebutkan materi kuliah pakar membuka wawasan sebagai calon guru semakin luas.
“Materi dari Prof Tobroni sangat membuka pikiran saya tentang bagaimana menjadi guru PAI yang tidak hanya menyampaikan materi, tapi juga menginspirasi dan membimbing siswa dengan pendekatan yang relevan dengan zaman,” ujarnya.
Sumber: ANTARA
