KABAR KALIMANTAN1, Banjarbaru – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Lambung (ULM) kembali mencetak empat dokter spesialis dan 65 dokter baru pada acara penyerahan brevet dokter spesialis penyakit dalam angkatan ke-7 dan pengambilan sumpah dokter angkatan ke-92 tahun 2024.
“Para dokter muda dan dokter spesialis yang baru dikukuhkan hari ini mengikuti wisuda ke-121 ULM,” kata Dekan FKIK ULM Prof Syamsul Arifin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa.
Syamsul mengaku bangga atas lulusan kali ini yang menorehkan prestasi akademik gemilang.
Adapun lulusan terbaik dengan kualifikasi lulus pujian dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87 pada pelantikan Prodi Spesialis diraih Venna Febrian Kusmaningrum.
Kemudian untuk 65 dokter baru telah menyelesaikan Ujian Nasional UKMPPD periode Agustus 2024 yang dilaksanakan pada 24-26 Agustus 2024.
Nilai tertinggi ujian OSCE Nasional 92,48 (Top OSCE/Objective Structured Clinical Examination dari 79 peserta) atas nama Akmal Rizky Harun dan nilai tertinggi ujian CBT (Top CBT/Computer Based Test) atas nama Annisa Fujianti.
Kemudian lulusan dengan kualifikasi lulus dengan pujian diraih Ahmad Sofian Tsauri dengan IPK 3,81 dan Arini Cahyaning Putri dengan IPK 3,81.
Kepada dokter spesialis baru, Syamsul mengajak mereka untuk membantu pemerintah mengatasi ketidakseimbangan distribusi dokter spesialis. Dia mengapresiasi apabila lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKIK ULM nantinya berkenan mengabdi di daerah-daerah.
Hal ini sejalan dengan tujuan pokok ULM mendirikan PPDS yaitu untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di lingkungan rumah sakit di daerah, khususnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan pada umumnya.
Demikian juga dengan dokter baru, Syamsul berharap selama fase intership dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, karena setelah masa tersebut dilewati maka sudah bisa menjalankan tugas sebagai seorang dokter secara mandiri.
“Kedepankan profesionalitas, rasa kemanusiaan, dan etika, serta tetaplah meningkatkan kompetensi dengan terus mengupdate ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran,” ucapnya.
Sumber: ANTARA
