All Sport

Stadion Lukas Enembe, Etalase Permata Papua

KABAR KALIMANTAN 1, Jayapura – Seremoni pembukaan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020, akan dihelat hari ini, Sabtu (2/10/2021). Direnovasi dengan dana Rp 1,3 triliun, stadion mewah itu bak etalase permata Papua.

Acara seremonial tersebut akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Stadion ini juga merupakan kandang dari Persipura Jayapura, klub sepak bola kebanggaan masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Renovasi Stadion Lukas Enembe dimulai sejak 2016 atau 2 tahun seusai Papua resmi menjadi tuan rumah PON XX.

Boleh jadi, Stadion Lukas Enembe saat ini menjadi stadion terbesar dan termegah ketiga di Indonesia setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, dan Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Stadion dengan kapasitas penonton mencapai lebih dari 40 ribu orang tersebut memiliki latar pemandangan Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di bagian selatan. Pada bagian luar bagunannya dihiasi ornamen khas Papua berwarna cokelat.

Akses menunju stadion juga cukup mudah karena hanya berjarak 8,9 kilometer dari Bandara Internasional Sentani atau sekitar 16 menit menggunakan jalur darat.

Lokasinya strategis, terletak di Kampung Harapan, Nolokla, Sentani Timur, tepatnya berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Jayapura.

Stadion Lukas Enembe telah menjadi ikon buat masyarakat Papua. Apalagi setelah melewati proses renovasi, stadion dipastian memiliki fasilitas lengkap dan berstandar internasional.

Lapangan sepakbola telah berstandar FIFA, dengan sarana pendukung lainnya juga didatangkan langsung dari luar negeri. Jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar. Salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Lalu, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF). Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan.

Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED yang bisa mengikuti ketukan musik dengan kekuatan 1.800 lux. Ada pula papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa.

Selain itu, 88 unit perangkat sistem suara yang didatangkan langsung dari Jepang yang membuat secara keseluruhan, teknologi di Stadion Lukas Enembe terbilang sudah sangat modern.

Bahkan dengan sejumlah keunggulannya, Stadion Lukas Enembe masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.

Polemik Nama

Stadion itu sebelumnya bernama Stadion Papua Bangkit. Lukas Enembe sendiri merupakan sosok Gubernur Papua. Namanya dipakai karena dianggap berjasa karena telah menjadikan Papua sebagai tuan rumah PON.

Masyarakat Heram Rasim Khelebheuw atau Oheey Heram Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, mendukung pemberian nama Stadion Lukas Enembe.

Penegasan itu disampaikan Tokoh Masyarakat Heram Rasim Khelebheuw atau Oheey Heram Distrik Sentani Timur, Dantje Nere kepada wartawan.

“Kami masyarakat Kampung Harapan tidak mempersoalkan pemberian nama Stadion Papua Bangkit menjadi Stadion Lukas Enembe, karena itu menyangkut nama besar seorang Gubernur yang masa kepemimpinannya mampu membuat suatu gebrakan besar diatas tanah Papua,” ungkapnya.

Dantje menyebut Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tokoh olahraga Papua yang fenomenal. Dengan gagasannya, ia bisa menghadirkan PON di bumi Cenderawasih.

“Pemberina nama Stadion Lukas Enembe ini sudah melalui tahapan resmi di DPR Papua, sehingga tak perlu lagi dipersoalkan,” bebernya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!