KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Setelah PPP mengusulkan Prof Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, sebagai Cawapres bagi Ganjar Pranowo, kode karas telah disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kepada Ganjar dan para kader PDIP, Mega meminta agar saat bergerak kemana pun dalam kaitan sosialisasi Pilpres 2024, “Jangan lupa kunjungi PPP.”
PDIP sendiri sebenarnya tak perlu berkoalisi sebab suaranya 20% cukup untuk mengusung Capres sendiri. Namun hadirnya PPP sementara partai lain mengusung Capres lain, memikat hati PDIP.
Saat ini PPP meminta PDIP menerima Prof Nas, sapaan akrab Nasaruddin Umar, agar bisa jadi pendamping Ganjar. Prof Nas sendiri mengaku akan salat istikharah sebelum bicara soal tawaran jadi cawapres.
Karena itulah ia belum akan menjawab pertanyaan tentang kesediaan menjadi cawapres Ganjar. “Saya tuh biasanya mengambil keputusan yang penting lewat salat istikharah dulu. Ini saya belum istikharah,” katanya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (19/5).
“Selain itu, saya pun tidak pernah dihubungi. Sejujurnya saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan kesejukan kualitas bangsa kita ke depan.”
Dia menyampaikan tak pernah bermimpi menjadi cawapres atau pimpinan apa pun. Nasaruddin mengaku lebih menikmati kegiatan menghadirkan ketenangan dan kedamaian bagi umat.
Meski demikian, ia tak memastikan apakah enggan menjadi cawapres Ganjar. Nasaruddin hanya berkata belum ada niatan untuk memikirkan hal itu.
Sebelumnya, nama Nasaruddin Umar muncul di bursa cawapres Ganjar Pranowo. Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy alias Rommy menyebut nama Nasaruddin sedang dikaji untuk mendampingi Ganjar.
“Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” ucap Rommy dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5).
Reduksi Kelemahan Ganjar
Ganjar sendiri sempat terlihat duduk bersebelahan dengan Nasaruddin Umar saat keduanya menghadiri acara halalbihalal di Manado, Sulawesi Utara. Momen itu terekam dalam video yang diunggah Ganjar di akun Twitter pribadinya pada Jumat (19/5) malam.
“Terima kasih Pak Kiai Prof. Nazaruddin Umar atas segala kesejukan petuah dan doa-doanya,” bunyi caption yang diunggah Ganjar bersama dengan video tersebut.
Dalam video singkat itu, terlihat Nasaruddin dengan setelan jas merah marun dan kemeja putih menepuk lutut Ganjar saat mereka duduk bersebelahan. Keduanya juga tampak akrab saling berbincang-bincang di sela acara silaturahmi tersebut.
Nasaruddin Umar yang soleh dan tak banyak kasus, dinilai bisa mereduksi kelemahan Ganjar. Citra Gubernur Jateng itu negatif di beberapa kelompok masyarakat.
Di kalangan Islam, Ganjar kurang mendapat simpati sebab dalam jejak digital teruangkap ia pernah bilanng, “Ya saya akui saya suka nonton film bokep (porno-Red). Salahnya apa coba?”
Di komunitas sepak bola, citranya juga hancur gara-gara menolak kehadiran Israel hingga FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Karena itu, saat Ganjar memposting sesi telepon ke Indra Sjafri jelang final SEA Games, netizen mem-bully habis Ganjar.
