Sepakbola

Siapa Kawal Chanathip Songkrasin, Messi-nya Thailand dan J-League?

KABAR KALIMANTAN 1, Singapura – Wajar jika Shin Tae-yong mewaspadai gelandang Thailand, Chanathip Songkrasin (28). Pilar klub Hokkaido Consadole Sapporo di J-League yang dijuluki Lionel Messi-nya Thailand itu, memang istimewa.

Dia bisa menjadi ancaman timnas Indonesia di final Piala AFF 2020 dalam format dua leg di Stadion Nasional, Singapura pada 29 Desember 2021, leg kedua 1 Januari 2022.

Thailand melaju ke final dengan menyingkirkan Vietnam yang sempat dijuluki King of ASEAN dengan menang agregat 2-0.

Dua gol Thailand diborong Chanathip, sekaligus mengakhiri rekor Vietnam yang tak terkalahkan di kawasan ASEAN pada 5 tahun terakhir!

Sebenarnya Chanathip berpeluang mencetak hattrick. Hanya saja, eksekusi penaltinya pada menit ke-84 ditepis kiper Vietnam, Tran Nguyen Mạnh.

Chanathip menyebut kegagalannya akibat permintaan kapten tim Vietnam, Que Ngoc Hai. “Dia bilang, jangan mencetak gol lagi. Saya minta maaf kepada tim. Hal seperti ini bisa saja terjadi,” aku Chanatip dikutip dari ESPN.

Di gelaran Piala AFF, ia sempat menjadi pemain terbaik alias MVP, yakni pada edisi 2014 dan 2016.

Chanathip berkarier di Liga Jepang, bersama klub Hokkaido Consadole Sapporo. Sejak 2017 ia menjadi bintang klub J-League itu, sampai dijuluki “Lionel Messi-nya J-League”.

Pada 2018, Chanathip menjadi pemain terbaik klub. Ia bahkan menjadi satu-satunya pemain asal Asia Tenggara yang masuk dalam Starting XI terbaik J-League pada 2018.

Setahun berselang, ia membantu timnya menjadi runner up J-League. Total, Chanathip membuat 123 penampilan dan sudah bikin 16 gol.

Dewangga atau Rachmat

“Songkrasin tubuhnya mungil, tapi dia cepat dan memainkan peran free-role,” kata Shin Tae-yong dikutip dari media Korea, Joongang. “Kita harus bisa bertahan secara cerdas dalam menghadapinya.”

Meski mengakui Thailand punya kualitas setingkat di atas, tapi STY masih melihat ada celah. Untuk meredam Chanathip yang lincah, Shin Tae-yong perlu strategi khusus.

Apakah berupa zona marking atau ada pemain khusus yang harus mematikan gerakan Chanathip? Jika pilihannya yang terakhir, STY perlu pemain berkarakter perusak atau destroyer  di lini tengah.

Di tim Garuda, sosok itu ada pada Rachmat Irianto dan Alfeandra Dewangga. Keduanya bisa main di posisi bek tengah dan gelandang bertahan.

Dewangga bermain 90 menit sebagai bek tengah saat menghadapi Kamboja, lalu memerankan tugas dobel sebagai bek tengah dan gelandang bertahan pada laga kontra Laos.

Pemain yang akrab disapa Dewa itu tampak memenangi hati Shin Tae-yong sejak tampil bagus di Kualifikasi Piala Asia U-23 versus Australia, Oktober lalu.

Sementara itu Rachmat di Persebaya juga bermain sebagai bek, namun juga bagus sebagai gelandang bertahan. Ia bahkan sudah mencetak 2 gol di Piala AFF, sama seperti Chanathip.

Kondisi Rachmat sempat diragukan seusai cedera bahu saat melawan Singapura.

“Saya belum mendapat laporan dari tim medis,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers usai laga, Sabtu (25/12/2021). “Namun, setelah bertanding, saya sempat tanya ke dia langsung. Katanya tak ada masalah.”

Pemain berusia 22 tahun itu merupakan gelandang andalan skuad Garuda. Dia selalu dimainkan sebagai starter dalam enam laga Indonesia di Piala AFF 2020.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top