Indonesia

PSSI Perlu Kunjungi Santiago Bernabeu dan Wembley, Bandingkan dengan JIS

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Polemik kelayakan Jakarta International Stadium (JIS), terus bergulir jelang Piala Dunia U17 2023 di Indonesia. Meski sudah berstandar FIFA, PSSI dan bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta JIS direnovasi.

JIS memang belum dipastikan akan dipakai untuk menggelar pertandingan. PSSI pernah membatalkan JIS sebagai venue Timnas Indonesia melawan Curacao dalam FIFA matchday. Namun semua paham, Ketua Umum PSSI saat itu, Mochamad Iriawan (Iwan Bule) tengah mencari simpati publik Jawa Barat.

Tak aneh jika laga-laga FIFA Matchday digelar di stadion yang terletak di wilayah Jawa Barat, seperti Bekasi, Bandung, dan Bogor. Begitu Ibul diganti Menteri BUMN, Erick Thohir, nasib JIS tetap sama.

Isunya lain lagi. Menjelang Pilpres 2024, pertarungan Capres sudah memanas. JIS yang dibangun di era Gubefnur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ikut terciprat. Soalnya, presiden bahkan terang-terangan mendukung Ganjar Pranowo dari PDIP, partai yang dulu mengusung Jokowi.

Pesaing Ganjar ada 2, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Nama terakhir sangat menyedot animo rakyat. Hampir semua kunjungan Anies di daerah selalu dipenuhi massa, meski tanpa iming-iming sembako, kaos, atau uang transport.

Ini yang membuat Anies dijauhi pemerintah. Tokoh-tokoh yang mendukung Anies, bahkan Anies sendiri, dinilai sedang dicarikan masalah. Tujuannya agar Anies gagal Nyapres atau dukungan untuk dia akan berkurang.

Polemik JIS diyakini masih lekat dengan urusan politik. Jika JIS dipakai event internasional, biasanya media akan menulis latar belakang pembangunan dan tokoh di balik itu. Anies selalu naik ke permukaan.

Situasi ini yang membuat pihak pengelola JIS bersusah payah membeberkan apa yang sebenarnya versi mereka. Sebagaimana tersiar luas dan diberitakan sebelumnya, JIS awalnya direncanakan menjadi tempat uji coba kedua Skuad Garuda kontra Curacao ( 27/9/2022).

Sedangkan uji coba pertama berlabel FIFA pada 24 September dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. PSSI menegaskan, JIS belum layak untuk menggelar FIFA matchday.

Versi PSSI, masih banyak kekurangan JIS, mulai dari infrastruktur di dalam stadion hingga kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion yang belum sesuai standar.

Khusus soal parkir, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan, “Untuk ukuran JIS yang begitu megah (berkapasitas 82.000 kursi) hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda 4. Itu sangat riskan. Jika timnas main, animo masyarakat sangat tinggi.”

Solusinya, PSSI memaksimalkan Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor (yang kerap banjir) dan Stadion Patriot di Kota Bekasi. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola JIS kaget mengetahui alasan PSSI itu. Mereka lalu menjelaskan kepada masyarakat apa sebenarnya yang terjadi.

“Sebenarnya bukan renovasi, hanya penambahan akses parkir dan beberapa hal saja,” ujar Menpora, Dito Ariotejo, Menpora seusai melihat JIS secara langsung, Sabtu kemarin.

Sudah Libatkan FIFA

Dalam rilisnya, Jakpro menegaskan, JIS dibangun bukan dengan standar lokal, melainkan internasional. Perancangnya, Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang telah merancang stadion-stadion sepak bola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspur Stadium di London dan beberapa stadion Piala Dunia 2022 di Qatar.

“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh asesor FIFA saat perencanaan dan desain dilakukan,” tegas Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo.

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lantas membeberkan 10 fakta JIS yang telah berstandar FIFA, mulai dari tahap pra-konstruksi, unsur safety dan security, parkir, hospitality, fasilitas media, hingga tata suara dan pencahayaan.

PSSI diminta mempelajari peraturan terkini FIFA dalam mendesain stadion, yakni harus memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan, salah satunya terintegrasi dengan sarana transportasi publik.

Itulah sebabnya, daya tampung fasilitas parkir di JIS terbatas agar penonton atau suporter yang datang ke stadion, lebih mengutamakan transportasi publik daripada kendaraan pribadi.

Saat ini JIS sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Tansit (BRT), selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT Jakarta. Untuk mendukung kebijakan itulah JIS hanya menyiapkan 1.200 kantung parkir bus dan kendaraan pribadi.

Tanpa bermaksud mengajari PSSI, Arry Wibowo mengingatkan, stadion modern standar FIFA kini dirancang terintegrasi dengan angkutan publik. “Stadion di Eropa pun demikian. Santiago Barnabeu pasca renovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantung parkir bus dan kendraan pribadi. Bahkan Wembley di London, lebih ekstrim lagi. Semua penotnon agar memakai alat transportasi umum,” jelasnya.

“Meski JIS sudah memenuhi standar FIFA, tetapi sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah. Artinya, jika akan digunakan untuk Piala Asia atau Piala Dunia, maka asesmen atau sertifikasi dilakukan secara terpisah, mengikuti standar dari masing-masing pertandingan.”

Kalau asesornya dari FIFA, kecil kemungkinan FIFA akan “menjatuhkan” JIS. Lain cerita kalau pemerintah yang sudah akrab dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, bisa meminta “kompromi” dengan melengserkan JIS.

10 FAKTA JIS BERSTANDAR FIFA
(Versi Jakpro)

1. Tahap pra-konstruksi atau perencanaan, termasuk penentuan lokasi stadion yang strategis dan mudah dijangkau publik.

2. Unsur safety dan security seperti struktur bangunan, sistem pencegahan kebakaran, dan sistem pengamanan, tersedianya control room, ruang medis pemain dan publik.

3. Memiliki area parkir di dalam dan luar stadion, baik untuk kendaraan pribadi maupun bus, termasuk area parkir khusus VIP/VVIP yang terpisah dari area publik.

4. Playing area meliputi ukuran lapangan, pemilihan jenis rumput alami/sintetis dan sistem drainasenya, penempatan bangku pemain, LED perimeter, advertising board, aksesibilitas lapangan dalam kondisi darurat, signage area, penanda akses, penanda jalur evakuasi yang tersebar di seluruh area stadion, serta penanda kondisi darurat.

5. Player dan match official seperti ruang ganti pemain yang dilengkapi toilet dan shower area. Ada 4 ruang ganti pemain yang memiliki jalur akses khusus keluar-masuk pemain, ruang pelatih, ruang massage, 2 ruang pemanasan indoor (warming-up room), ruang control doping, ruang ball girl/ball boy.

6. Pemenuhan fasilitas penonton mulai dari standar kenyamanan, termasuk untuk disabilitas seperti jalur akses, area penonton, parkir, lift, dan toilet khusus difabel. Sistem ticketing dan akses elektronik tersedia di setiap gerbang untuk menunjang digitalisasi.

7. Hospitality seperti fasilitas untuk tamu-tamu penting, baik VIP maupun VVIP seperti corporate box, royal lounge, meeting room, dan akses lobby dan drop-off khusus VIP/VVIP.

8. Fasilitas media seperti ruangan press conference, media room, mixed zone, tribun khusus media, infrastruktur broadcasting.

9. Lighting dan power supply khusus yang diperuntukkan untuk kebutuhan energi di JIS dan kawasan, standar lighting lapangan utama untuk mendukung kebutuhan broadcasting internasional 2.400 lux.

10. Communication dan additional area yang termasuk penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!