Presiden dan 3 Menteri “Hajar” JIS, Anies: Silakan, Bukan Punya Saya

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Polemik Jakarta International Stadium (JIS) yang dinilai tak layak menjadi salah satu venue Piala Dunia U17 2023, terus berlanjut. Kini, mulai dari presiden hingga 3 menteri, tercatat telah menilai JIS tak layak dan harus direnovasi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan JIS agar sesuai standar. “Ya segera lakukan renovasi agar bisa dipakai untuk event-event berskala internasional. Perbaiki apa yang kurang agar benar-benar sesuai standar,” ujar Jokowi, ditirukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, seusai menghadap presiden.

“Setelah saya mengunjungi JIS secara langsung bersama Menteri PURP dan Pak Erick Thohir selaku ketua Umum PSSI, memang harus ada yang direnovasi, tapi lebih tepat diperbaiki. Misal soal rumput, arena parkir, dan jalar keluar,” ujar Dito, yang paham, minimnya lahan parkir mengacu pada standar Eropa agar warga lebih memanfaatkan transportasi umum.

“Jalau saja FIFA melakukan inspeksi dan verifikasi hari ini, saya jamin JIS akan gagal. Tapi kita masih punya waktu 4 bulan untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” komentar Erick Thohir, menteri BUMN dalam kapasitas sebagai orang nomor satu di sepak bola Indonesia.

Sedangkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut, “Setelah meninjau langsung, ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi Stadion JIS, salah satunya soal rumput. Kami siapkan Rp6 miliar untuk membongkar dan memnggantinya yang standar FIFA.”

Rekanan Kementrian PUPR, PT Karya Rama Prima, diwakili Chairman Qamal Mustaqim, membenarkan hal itu. Qamal yang ahli di bidang rumput menjelaskan, “Rumput yang digunakan di Stadion JIS tidaklah standar FIFA.”

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pun ikut menimpali, “Saya akan menyiapkan jalur keluar bagi penonton dan memastikan tempat parkir kendaraan yang memadai.”

Verifikasi Hak FIFA

Pandangan berbeda disampaikan beberapa pengamat bola, seperti Tommy Welly, dan Dali Tahir, eks pengurus PSSI yang pernah jadi salah satu pejabat FIFA. Keduanya sama-sama merasa heran kenapa semua tiba-tiba antusias menghajar JIS.

“Verifikasi stadion itu hak FIFA. Kenapa semua pada repot mengurusi JIS? Tinggal undang FIFA untuk melakukan verifikasi, lalu ikuti saran mereka. Tak perlu harus berlarut-larut, dan melibatkan banyak menteri, sampai presiden, hanya untuk urusan rumput dan parkir,” ujar Tommy.

Pengamat bola lainnya, Geiz Chalifah, dalam sebuah acara yang dihadiri salah satu Exco PSSI, Arya Sinulingga. Kala itu Arya menyatakan, “Faktanya, bis pemain tidak muat karena langit-langit yang dilewati bis di JIS terlalu rendah.”

Geiz lantas meminta presenter menyetel rekaman video bus pemain Bali United memasuki JIS, sebelum pertandingan. “Itu lihat, Bali United itu tim Liga 1, dan bermain di pentas internasional juga. Tak ada masalah, bis masuk dengan mulus,” katanya.

Mungkin jika yang dimaksud Arya adalah bus double decker alias 2 tingkat, itu baru bermasalah. Namun jenis bus itu biasa digunakan penumpang untuk jarak jauh. Bukan untuk rute jarak pendek dari hotel ke stadion yang diisi pemain bola. Mereka umumnya ingin praktis, cepat turun dan berlatih atau bertanding, serta cepat masuk bus lalu pulang ke hotel.

Geiz Chalifah juga menyoal harga rumput baru dan kontraktor yang akan mengerjakan. “Tiba-tiba ada yang bawa kontraktor rumput ke JIS dan langsung matok harga Rp6 miliar. Betapa serampangannya proses pengerjaan proyek pemerintah selama ini. Tidak ada tender terbuka, tidak berdasar analisis! Bagaimana dengan proyek-proyek lainnya?” sentilnya.

JIS memakai rumput hybrid, persis seperti yang diakai di AllianzArena, markas Bayern Munchen. Hanya saja, diduga kurang perawatan sebab jarang dipakai. Laga-laga besar lebih didorong ke stadion lain.

Ramainya polemik JIS akhirnya sampai ke telinga Anies Baswedan, tokoh yang berhasil membangun dan menyelesaikan JIS. Itu dinyatakan dalam postingan akun Twitter politisi PKS, Mardani Ali Sera.

“Mas‭ @‬aniesbaswedan bilang JIS bukan miliknya,‭ ‬tapi milik bangsa Indonesia, karya anak bangsa.‭ ‬Jika mau direnovasi, monggo,‭”‬ tulis Mardani,‭ ‬Kamis‭ ‬(6/7/2023‭)‬.

Selain itu, Anies juga tidak mempermasalahkan jika Jakarta International Stadium akan direnovasi. ‭“‬Namun jangan langsung menghakimi. Biarkan FIFA yang menilai.‭ ‬Setorkan aja‭ ‬6‭ ‬stadion RI,‭ ‬lalu cek apa rekomendasi FIFA,‭”‬ tambah Mardani di akun twitternya.

“Ya silakan saja mau direnovasi atau dilakukan perbaikan yang dirasa kurang. Santai saja, tugas saya sudah selesai. Toh JIS bukan milik saya,” ujar Anies lewat Twitter

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *