Pemprov Kalteng Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Risiko Banjir

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat mitigasi serta kesiapsiagaan semua pihak menghadapi potensi bencana banjir di wilayah setempat yang dikategorikan kelas risiko tinggi.

“Kami saat ini sedang mendorong penguatan kapasitas daerah dan masyarakat, terutama di wilayah rawan banjir. Upaya ini dilakukan melalui pelatihan penyusunan rencana kontingensi, peningkatan peran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kabupaten/kota, dan penguatan sistem komunikasi kebencanaan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalteng Alpius Patanan di Palangka Raya, Rabu (8/10).

Dia menjelaskan rencana kontingensi itu bukan sekadar dokumen administratif, akan tetapi panduan operasional yang bisa digunakan saat keadaan darurat.

“Jadi aparatur harus benar-benar paham cara menyusunnya dan mengimplementasikannya di lapangan,” ujarnya.

Dia menjelaskan hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) 2022-2026 menunjukkan potensi kerugian akibat banjir bisa mencapai Rp25,71 triliun.

Angka tersebut mencakup dampak kerusakan fisik dan kerugian ekonomi yang dapat ditimbulkan jika banjir besar terjadi di wilayah Kalimantan Tengah.

“Banjir di Kalimantan Tengah memang sudah menjadi ancaman tahunan. Kondisi geografis yang didominasi dataran rendah dan banyaknya aliran sungai besar membuat daerah ini sangat rentan terhadap limpasan air hujan,” ujarnya.

Dia menyebut 99 kecamatan masuk kategori bahaya tinggi dan 37 kecamatan tergolong bahaya sedang.

Wilayah dengan potensi terdampak terbesar, kata dia, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas.

Dari sisi kesiapan daerah, Alpius mengungkapkan 90 persen kecamatan di Kalimantan Tengah masih memiliki kapasitas rendah dalam penanggulangan bencana. Hal ini terlihat dari masih minim sarana, personel, dan perencanaan teknis di tingkat lokal.

“Artinya, kalau banjir datang tiba-tiba, respons di lapangan belum tentu bisa cepat dan terkoordinasi,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya bersama lintas sektor terus memperkuat sinergi sehingga upaya mitigasi dan lainnya dalam menghadapi potensi bencana banjir bisa dilakukan secara maksimal.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *