Katingan

Pemkab Katingan Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Indonesia Guru

KABAR KALIMANTAN1, Kasongan – Pemerintah Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah bersama Balai Bahasa provinsi setempat, terus berupaya meningkatkan kemampuan berbasa Indonesia pada guru.

“Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting dimiliki oleh guru. Terutama guru-guru nonbahasa dalam menjalankan tugas rutinnya sebagai pengajar di sekolah,” kata Sekretaris Daerah Katingan, Pransang di Kasongan, Selasa (7/3).

Untuk itu, lanjut dia, Pemkab Katingan bersama Balai Bahasa Kalteng melaksanakan penyuluhan selama tiga hari. Penyuluhan ini berfokus pada kemahiran berbahasa Indonesia bagi guru sekolah menengah pertama (SMP) nonbahasa.

Dia mengatakan, kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar akan memberikan kemudahan dalam penyampaian materi-materi pembelajaran kepada siswa-siswi.

Keterampilan berbahasa Indonesia juga dapat digunakan guru saat mengerjakan tugas di luar tugas rutinnya sebagai pengajar seperti menulis surat, membuat modul pembelajaran, membuat media pembelajaran, dan lain sebagainya. Harapannya, ini akan memberikan kemudahan dalam penyampaian maksud kepada pembaca

“Termasuk mendukung dalam peningkatan karir si guru sendiri, terutama bagi guru nonbahasa seperti dalam penyusunan karya ilmiah,” katanya.

Pransang mengatakan, Penyuluhan kemahiran berbahasa Indonesia bagi tenaga kebahasaan dan kesastraan (guru SMP nonbahasa) dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan guru dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan demikian para guru saat mengajar dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama pelatihan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Kegiatan itu sangat bermanfaat bagi para guru. Semoga setelah kegiatan ini kemahiran guru nonbahasa meningkat dan sikap positif guru nonbahasa terhadap bahasa Indonesia semakin meningkat,” kata Pransang.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Muis menyebut, kemahiran berbahasa Indonesia bukan hanya untuk guru pengajar bahasa, tetapi juga untuk guru nonbahasa, pelaku bisnis, pembuat teks, serta masyarakat umum lainnya.

Apalagi di era milenial ini, hampir semua orang menggunakan tulisan dalam berkomunikasi. Telah banyak orang yang “tergelincir” karena lisan atau tulisan mereka di media sosial. Dengan demikian, tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar bahasa Indonesia dengan lebih baik.

“Sudah waktunya kita benar-benar menjunjung bahasa Indonesia lebih dari bahasa asing, seperti yang telah bertahun-tahun lalu diikrarkan pemuda pendahulu kita,” kata Muhammad Muis. (ant)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top