Kapuas

Pemkab Kapuas Prioritaskan Percepatan Penurunan Stunting

KABARKALIMANTAN1, Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan percepatan penurunan stunting guna meningkatkan peran dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Mari berkolaborasi dalam upaya penurunan angka stunting yang berkelanjutan di daerah ini,” kata Pelaksana tugas Bupati Kapuas Muhammad Nafiah Ibnor di Kuala Kapuas, Rabu (14/6).

Menurut dia, pemerintah daerah berjuang dalam menyejahterakan masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja keras dan berkolaborasi dalam memajukan Kabupaten Kapuas, juga memastikan penurunan stunting yang berkelanjutan di daerah ini.

Harapannya, kata dia, pada 2045, pada 100 tahun Indonesia Merdeka atau Indonesia Emas, penduduk usia produktif yang melimpah pada saat itu, termasuk di Kabupaten Kapuas adalah generasi yang sehat, cerdas, terampil, bertakwa, dan berdaya saing tinggi.

“Kita harus memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung pencapaian target nasional penurunan stunting 14 persen di tahun 2024,” kata Nafiah.

Sekretaris Daerah Kapuas Septedy memerintahkan para camat untuk berperan aktif dalam percepatan penurunan angka stunting di daerah itu. “Karena camat adalah pembina dan pengawas penyelenggara pemerintahan desa,” kata Septedy.

Dia mengatakan peran camat sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting sangat strategis. Dengan peran camat dan jajarannya sampai ke tingkat desa diharapkan angka stunting di Kabupaten Kapuas mengalami penurunan signifikan.

“Tahun ini angka stunting berada di 20 persen, sementara target nasional adalah 14 persen. Jadi, kita punya waktu untuk menurunkan stunting sampai dengan 14 persen, sehingga tidak di bawah rata-rata nasional,” katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kapuas Tri Setyautami mengatakan pada tahun ini pemerintah pusat meminta pelaporan capaian indikator percepatan penurunan stunting sampai di tingkat desa.

“Jadi, bukan hanya desa-desa lokasi khusus untuk penanganan stunting saja, tetapi seluruh desa. Ini merupakan suatu tantangan,” kata Tri.

Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Kapuas sudah menyiapkan basis data keluarga berisiko stunting.

“Diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk sasaran sensitif dan spesifik stunting yang lebih terarah lagi di desa-desa,” ujarnya.

Kabupaten Kapuas berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 25 persen di 2021 dan 20,1 persen pada 2022.

Meskipun prevalensi stunting di Kabupaten Kapuas turun menjadi 20,1 persen pada 2022, Pemkab Kapuas masih perlu meningkatkan intervensi sensitif dan spesifik pada lima aspek yang menyasar pada keluarga berisiko stunting. (ANT)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top