KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2025, Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq, belum lama ini.
Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengantisipasi puncak musim kemarau yang berpotensi meningkatkan kejadian Karhutla, khususnya di wilayah gambut.
Menteri Hanif menegaskan, KLHK memiliki peran penting dalam pengendalian Karhutla, sesuai Keputusan Menko Polhukam No. 29 Tahun 2025. KLHK bertugas memberikan arah kebijakan, evaluasi strategi, rekomendasi solusi dampak lingkungan, serta pengendalian kebakaran lahan non-hutan. Ia juga menyoroti pentingnya penegakan hukum dan edukasi publik.
“Kalteng memiliki luas gambut sekitar 4,67 juta hektare atau 30 persen dari wilayahnya. Ini menjadi tantangan sekaligus perhatian serius,” ujarnya.
Sementara itu, data BPBD hingga 4 Agustus 2025 mencatat 1.317 hotspot dan 326 kejadian karhutla yang membakar sekitar 451 hektare lahan. BMKG memprediksi peningkatan kerawanan Karhutla di wilayah selatan dan tengah Kalteng pada 8–9 Agustus, sehingga tindakan pencegahan seperti larangan pengeringan lahan gambut dan pembangunan sekat kanal menjadi sangat penting. (PSW/KK1)
