KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Nadalsyah alias Koyem dan Supian Hadi alias SHD, blusukan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Hari ini kami pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berputar-putar di Kota Sampit untuk menyerap aspirasi masyarakat, tokoh pasar. Alhamdulillah, kami melihat antusiasme masyarakat,” kata Koyem di Sampit, Senin (2/9).
Keduanya menyempatkan diri menyapa masyarakat dan pedagang di PPM sebagai rangkaian kunjungan ke Kota Sampit dalam rangka deklarasi menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotim yang dilaksanakan sehari sebelumnya.
Kegiatan dimulai dengan sarapan pagi di warung legendaris di Pasar Berdikari kemudian berjalan kaki menuju kompleks PPM dan Pusat Ikan Mentaya (PIM), pelabuhan atau pangkalan taksi air penyeberangan dan dengan susur Sungai Mentaya. Kemudian, sore hari kegiatan dilanjutkan dengan blusukan ke pasar tradisional, Al-Kamal.
Koyem mengatakan, dirinya bersama SHD berupaya menyerap banyak aspirasi dari masyarakat dan pedagang.
“Insyaallah kami akan mengakomodir usulan-usulan tersebut apabila terpilihnya nanti,” ujar pria yang menjabat Bupati Barito Utara pada 2013-2018 dan 2018-2023 ini.
Koyem menambahkan, ekonomi merupakan salah satu prioritas dalam visi misi mereka apabila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.
Menurut dia, untuk meningkatkan perekonomian itu banyak faktor yang juga harus disiapkan, baik dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana serta di bidang usaha. Poin-poin itu pula yang akan mereka laksanakan di Kotim, khususnya PPM Sampit agar perekonomian semakin berkembang dan maju.
Disisi lain, Supian Hadi memanfaatkan kegiatan blusukan ini untuk bernostalgia dan bersilaturahmi dengan sejumlah pedagang yang dikenalnya ketika menjabat sebagai bupati setempat.
Pria kelahiran Kotabaru, Kalimantan Selatan ini menjabat sebagai Bupati Kotim selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2016-2021. Ada sejumlah program yang telah ia jalankan berkaitan dengan PPM Sampit, ada pula yang belum sempat terealisasi.
Oleh karena itu, ia berkomitmen apabila mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi Wakil Gubernur Kalteng, maka ia akan meneruskan program yang belum sempat terealisasi tersebut.
“Ketika saya menjadi bupati, saat 2019 kami sudah merencanakan sejumlah program untuk PPM. Tapi, karena kendala COVID-19 program itu belum terealisasi. Jika masyarakat masih mempercayakan saya akan membawa amanat tersebut kembali,” tuturnya.
Supian Hadi pun mengaku sengaja mengajak Koyem blusukan ke PPM Sampit, agar bisa melihat langsung kondisi pasar yang dulu menjadi ikon andalan Kotim tersebut, namun kini eksistensinya sudah meredup.
Dengan begitu, apabila nanti Koyem-SHD terpilih menjadi pemimpin Kalteng, maka ia selaku wakil gubernurnya akan lebih mudah berkomunikasi dengan gubernur untuk bisa memperbaiki dan mengembangkan PPM Sampit.
Ia menambahkan, PPM merupakan ikon pertama di Kota Sampit, sehingga sudah selayaknya pemerintah daerah mengupayakan agar eksistensi ikon itu tetap terjaga. Walaupun, PPM merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten, namun pemerintah provinsi juga bisa memberikan dukungan.
Hal ini pun telah dibicarakan dengan Koyem dan mereka siap berkolaborasi dengan Pemkab Kotim untuk memperbaiki PPM Sampit apabila menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah kedepannya.
Perwakilan pengurus PPM Sampit, Yudi menyambut baik kunjung dari calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Koyem-SHD.
Meskipun, ia tidak dapat memprediksi hasil Pilkada nantinya, akan tetapi ia berharap kunjungan ini menjadi awal perubahan PPM Sampit, agar kedepannya bisa lebih baik.
“PPM sudah lebih dari 10 tahun mengalami kemunduran yang signifikan, baik karena perkembangan zaman, maraknya jual beli online sampai pandemi COVID-19. Maka, kami berharap PPM ini bisa dibangun lebih bagus supaya menarik minat masyarakat,” ujarnya.
Ia melanjutkan, karena kendala tersebut tak sedikit pedagang yang terpaksa gulung tikar. Dari 650 ruko yang tersedia di PPM Sampit kurang lebih 40 persen terpaksa tutup, karena pendapatan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Yudi mewakili pedagang PPM menginginkan pemerintah daerah agar dapat membangun atau mengembangkan PPM Sampit, agar tidak lagi menjadi pasar semi tradisional tapi pasar modern dengan akses pariwisata seperti yang pernah dijanjikan dulu.
Dengan demikian, diharapkan daya beli dan tingkat kunjungan masyarakat meningkat sehingga PPM Sampit bisa kembali hidup dan berjaya seperti dulu. Hal itu tentunya juga berdampak pada sektor parkir dan lainnya di kawasan tersebut.
Sementara itu, Selain Kotem-SHD pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng 2024 ada nama Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, Abdul Razak dan Sri Suwanto serta Willy M Yoseph dan Habib Said Ismail. Keempat paslon tersebut kini juga sudah melaksanakan tes kesehatan yang dilaksanakan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Sumber: ANTARA
Tinggalkan Balasan