KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya telah menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting. Upaya pencegahan yang massif menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini dengan efektif. Dalam rangka tersebut, Kota Palangka Raya mengalokasikan dana sebesar Rp26,8 miliar untuk pencegahan dan penurunan angka stunting.
Komitmennya untuk percepatan penurunan angka stunting ini diwujudkan melalui pendekatan yang terintegrasi, berdasarkan hasil analisis situasi serta capaian program Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Langkah ini mendapat tanggapan positif dari pihak legislatif.
Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi, menyatakan bahwa dengan adanya alokasi dana tersebut, diharapkan pencegahan dan penurunan angka stunting di Palangka Raya dapat tercapai.
“Pentingnya memberikan informasi kepada keluarga tentang stunting, pentingnya persiapan untuk usia pernikahan, serta pentingnya pola hidup dan pola makan yang sehat dalam keluarga, menjadi hal yang krusial dalam upaya ini,” ungkapnya.
Sebagai seorang politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Syaufwan Hadi menekankan pentingnya alokasi dana yang tepat dan intervensi langsung.
Menurutnya, hal ini sangat penting untuk meningkatkan gizi anak-anak dan memastikan bahwa dana tersebut tepat sasaran untuk mereka yang terdampak stunting.
“Oleh karena itu, penting untuk melibatkan Posyandu dalam setiap kegiatan penanganan stunting. Posyandu memiliki peran kunci dalam memantau tumbuh kembang anak-anak setiap bulannya. Melalui kegiatan Posyandu, penanganan pencegahan stun[1]ting dapat dilakukan secara langsung,” tambahnya. (kk1/ist)