KABAR KALIMANTAN1, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk memacu kemandirian produk-produk biofarmasi dalam negeri.
“Vaksin ini penting dan enggak boleh hanya satu, ketahanan kesehatan kita kalau satu itu kurang. Ke depan, akan banyak patogen baru, jadi Biotis diberi kemampuan memahami patogen-patogen yang ada di hewan, sehingga nanti kalau bikin vaksin lebih bagus,” kata Menkes di PT Biotis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/9).
Ia menegaskan langkah yang diambil oleh PT Biotis merupakan bukti nyata bagaimana industri farmasi nasional dapat berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan kemandirian vaksin, serta mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan mandiri.
“Ke depan, saya berharap yang dikembangkan tidak hanya infectious disease (penyakit menular), tetapi juga vaksin untuk sistem imun. Kalau Biotis bisa berkembang untuk melawan patogen kanker, itu juga akan menjadi game changer (membawa perubahan positif),” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman menyampaikan fasilitas produksi vaksin yang diresmikan hari ini adalah wujud nyata mendukung transformasi kesehatan nasional.
“Ini adalah komitmen kita untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri,” ucapnya.
Ia menjelaskan PT Biotis bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur untuk melakukan penelitian dan memproduksi vaksin-vaksin yang dibutuhkan masyarakat.
“Unair mengajukan penelitian pada Kemendikbudristek dan sudah disetujui, jadi pendanaan terkait penelitian vaksin kami lakukan dengan berkolaborasi bersama Unair dan Kemendikbudristek, nanti kalau vaksin-vaksin itu sudah teruji klinis, pendanaan akan kami kolaborasikan dengan Kemenkes,” tuturnya.
Ia menjelaskan vaksin Merah Putih atau INAVAC hasil kerja sama Biotis dengan Unair berhasil menginspirasi dan mendorong produksi vaksin dalam negeri.
“Masa depan Indonesia akan lebih baik, karena vaksin Merah Putih menginspirasi banyak peneliti. Dengan peresmian fasilitas ini, kami semakin percaya diri bahwa Biotis akan memberikan sumbangsih besar pada bangsa,” ujar dia.
PT Biotis selama ini menjalin kerja sama strategis untuk produksi vaksin di dalam negeri, di antaranya vaksin pentavalen yang bekerja sama dengan India untuk mencegah penyakit-penyakit seperti difteri.
Kemudian, vaksin PCV-13 melalui kolaborasi dengan Minhai Beijing Biotechnology, China, yang berperan penting dalam pencegahan penyakit pneumonia pada anak-anak, juga vaksin hepatitis B yang bekerja sama dengan ILL-India.
Sedangkan untuk kolaborasi dalam negeri bersama Universitas Airlangga, vaksin rotavirus multi-strain dikembangkan untuk mencegah diare akut pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Selain itu, PT Biotis juga tengah mengeksplorasi transfer teknologi mRNA (yang dapat mereplikasi virus, sehingga dapat memicu imun tubuh untuk melawannya) dengan beberapa pusat riset terkemuka di dunia. Teknologi tersebut dipandang sebagai masa depan vaksin dan terapi penyakit infeksi.
Sumber: ANTARA