Mendikdasmen Sapa Guru Bahasa Indonesia, Jemput Aspirasi Pembelajaran

Mendikdasmen Sapa Guru Bahasa Indonesia, Jemput Aspirasi Pembelajaran

KABAR KALIMANTAN1, Jakarta – Badan Bahasa Kemendikdasmen menjemput aspirasi guna mentransformasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan menyelenggarakan forum dialog Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) bersama para guru Bahasa Indonesia serta mahasiswa calon guru.

Kegiatan bertajuk Pak Menteri Menyapa Guru Bahasa Indonesia tersebut mengundang sebanyak 250 peserta secara luring yang terdiri atas guru bahasa Indonesia se-Jabodetabek, mahasiswa, dan pejabat terkait.

“Poin saya bagaimana mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia itu dengan mudah dan menyenangkan, sehingga kami melihat perlu adanya pengembangan strategi mengajar para guru Bahasa Indonesia,” kata Mendikdasmen, Abdul Mu’ti di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (24/6).

Ia mengatakan kegiatan hari itu lahir dari semangat untuk mentransformasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang selama ini cenderung normatif dan kurang inovatif.

Mu’ti menilai kurangnya pendekatan kreatif dalam proses belajar mengajar telah berdampak pada rendahnya motivasi siswa dalam mempelajari karya sastra sebagai sarana pembentukan karakter dan empati yang positif.

Pembelajaran yang seharusnya mampu menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia belum mencapai hasil yang diharapkan.

Hal ini, kata dia, sejalan dengan data Asesmen Nasional 2024 yang menunjukkan bahwa kompetensi literasi membaca siswa masih berada di bawah ambang ideal.

Selain itu, lanjutnya, Hasil Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) tahun 2021 hingga 2024 juga memperlihatkan bahwa mayoritas siswa SMP, SMA, dan SMK belum mencapai tingkat kemahiran yang memadai.

“Fakta-fakta ini menegaskan perlunya langkah nyata untuk merevitalisasi pembelajaran bahasa Indonesia secara menyeluruh. Melalui kegiatan ini kami berharap lahir pemahaman bersama mengenai arah kebijakan pendidikan bahasa dan sastra, sekaligus menjadi wadah untuk menampung aspirasi dari lapangan,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari komitmen Kemendikdasmen, kegiatan itu menegaskan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak hanya sebatas penguasaan tata bahasa, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter dan penguatan kemampuan berpikir kritis.

 

 

Sumber: ANTARA

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us On Social Media

error: Content is protected !!