KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) dan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menyosialisasikan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri kepada sejumlah kalangan di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Melalui sosialisasi gerakan nasional ini kami ingin masyarakat dapat menyaksikan tontonan sesuai klasifikasi usianya,” kata Ketua Subkomisi Desa Sensor Mandiri dan Komunitas LSF, Hairus Salim, di Palangka Raya, Kamis (7/11).
Sosialisasi bertema “Memajukan Budaya Menonton Sesuai Usia” ini menyasar berbagai kalangan mulai dari siswa, mahasiswa, komunitas dan pegiat film, jurnalis, akademisi, serta tenaga pendidik.
Hairus Salim mengatakan pengaruh film sangat berdampak bagi pola pikir masyarakat. Maka dari itu LSF memiliki tugas untuk melindungi dan memastikan masyarakat terhindar dari tontonan negatif.
“Film juga bisa memengaruhi pola pikir masyarakat, maka dari itu Lembaga Sensor Film hadir untuk melindungi masyarakat dari tontonan negatif,” katanya.
Untuk itu, menurut dia, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat terkait pentingnya budaya sensor mandiri, lebih khusus dalam pemilihan tontonan sesuai dengan usia penonton.
Ia juga menegaskan bahwa negara terus berupaya untuk menjalankan perannya sebagai pelindung masyarakat, dalam hal ini memastikan tontonan yang diberikan bisa berdampak positif dengan langkah edukasi budaya menonton sesuai usia.
“Negara ingin menjalankan perannya sebagai pelindung masyarakat, dalam hal ini terus berupaya memastikan tontonan yang diberikan bisa berdampak positif. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan dengan cara mengedukasi budaya menonton sesuai usia,” ucapnya.
Wakil Rektor III UMPR Guntur Satrio Pratomo yang hadir pada kegiatan itu mengatakan pihaknya juga merasa perlu menjadi motor penggerak dalam memastikan dan memfasilitasi generasi muda untuk bisa berkreasi dalam pembuatan film positif.
Dia pun mengajak seluruh pihak untuk bisa bersungguh-sungguh dalam memfilter tontonan sesuai usia. “Ini tantangan bagi kita, mari bersama kita bisa bersungguh-sungguh dalam upaya memfilter tontonan sesuai usia,” ucapnya.
Materi sosialisasi dalam kegiatan itu diisi oleh dua orang narasumber, yaitu Srie Rosmilawati selaku dosen UMPR dan Erlan Basri selaku Ketua Subkomisi Pemantauan LSF RI.
Sumber: ANTARA
