KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Dua koalisi partai politik telah diresmikan. Setelah Golkar-PAN-PPP berkoalisi dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), disusul Gerindra-PKB.
Partai Demokrat tampaknya diajak bergabung ke KIB. Hal itu tercermin dari undangan ke kubu Demokrat agar hadir di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (14/8/2022) malam, di acara pemaparan visi misi KIB.
Namun ternyata yang hadir hanya karangan bunga khusus dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang akrab disapa AHY. Itu satu-satunya karangan bunga di lokasi pintu masuk venue acara.
“Hal tersebut bisa dimaknai sebagai sikap hormat dan santun dalam berpolitik. Namun sah saja jika ada yang menilai itu penolakan halus Demokrat untuk bergabung dengan KIB,” komentar Ali Khadavi, kader Demokrat Bekasi, saat dihubungi Redaksi, Rabu (17/8/2022) pagi.
KIB secara terbuka memang merayu Demokrat dan PKS untuk bergabung. Saat rapat kerja di Surabaya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut, “KIB butuh satu partai lagi untuk memperkuat posisi. Kami sudah menawari Demokrat dan PKS merapat ke barisan.”
Diundang Airlangga
Namun pengundang Demokrat sejatinya Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Koordinator Juru Bicara DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengkonfirmasi hal itu.
“Ketum AHY tidak hadir, karena itu acara internal KIB, sementara Demokrat bukan anggota dari Koalisi Indonesia Bersatu,” ujarnya.
Darj berbagai survei, harapan rakyat yang jengah pada rezim terkini sebenarnya ada pada 3 partai, yakni PKS, Demokrat, dan Nasdem. Ketiga partai pun menyadari hal itu.
“Kami terus berkomunikasi 3 pihak, PKS, Nasdem, Demokrat,” kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid. “Soal Demokrat diundang KIB, biasa saja. So far, komunikasi 3 pihak bagus progresnya.”
Saat tahap penjajakan selesai, maka PKS, Demokrat, dan Nasdem akan mengumumkan hasilnya bersama.
Koalisi PDIP
Secara terpisah, PDIP juga bersiap membuat koalisi, meski mereka sebenarnya bisa mengusung Capres sendiri.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengaku akan segera bertemu dengan ketua umum partai politik. Tujuannya, menentukan arah koalisi partai.
“Secepatnya, tunggu tanggal mainnya. Setelah 17 Agustus, Insya Allah saya akan ketemu dengan ketum-ketum parpol sesuai dengan penugasan Rakernas PDIP,” ujar Puan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Meski mengakui politik itu dinamis dan cair, namun PDIP takkan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
“Kalau itu sudah sesuai arahan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri. Kader tegak lurus kepada beliau, termasuk soal koalisi dan penetapan Capres 2024,” komentar Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP.
