Sepakbola

JIS Jadi “JawaBarat International Stadium”, Kaesang: Auto Standar FIFA

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Stadion Pakansari yang drainasenya buruk, juga aksesnya kerap direndam banjir, lebih berstandar FIFA di mata PSSI. Kualitas Pakansari bahkan mengalahkan Jakarta International Stadium (JIS). Pemilik klub Liga 1 Persis Solo, Kaesang Pangarep, menilai JIS bisa mengalahkan Pakansari dengan satu syarat: ganti nama.

“Coba saja namanya JawaBarat International Stadium, pasti auto standar FIFA,” tulis putra Presiden Joko Widodo itu lewat akun pribadi di Twitter, terkait polemik pembatalan JIS sebagai venue FIFA Matchday Indonesia vs Curacao, 27 September.

Tentu saja ini sindiran tajam dari Kaesang yang sempat berfoto bersama dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule alias Ibul. Kaesang sebelumnya sempat memuji JIS sebagai stadion termewah di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, dengan atap yang bisa buka-tutup.

Karena itu, saran JIS mengganti nama jadi JawaBarat International Stadium, akan lebih diterima PSSI. Sudah jadi rahasia umum, masa kepengurusan Iwan Bule di PSSI akan berakhir tahun depan, 2023. Sementara itu ia membidik jabatan Gubernur Jawa Barat atau Jabar 1 pada Pilgub 2024.

Lewat “kendaraan” PSSI inilah ia ingin mencari simpati publik Jawa Barat dengan sering menggelar event di wilayah tersebut. Pada gelaran FIFA Matchday Indonesia vs Curacao, sebelumnya PSSI memilih venue Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA, Bandung, Jabar) pada 24 September, dan JIS pada 27 September.

Kendaraan Efektif

Namun “menyadari kekeliruan” tersebut, PSSI mengubah venue. JIS mereka jelek-jelekan demi memilih Stadion Pakansari (Bogor) atau Stadion Wibawa Mukti (Bekasi). Keduanya berada di wilayah Jawa Barat.

Sepak bola terbukti efektif dipakai sebagai kendaraan politis. Setidaknya, Ketua Umum PSSI terdahulu, Edi Rahmayadi, sukses menjadi Gubernur Sumatera Utara lewat sepak bola. Karena itulah Ibul berniat menapaki jalan serupa.

Tak heran jika narasi JIS belum layak dipakai menggelar FIIFA Matchday, dilengkapi PSSI dengan sederet daftar kelemahan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menyebut JIS kemungkinan baru bisa digunakan Timnas Indonesia 3-5 tahun lagi.

Jakpro selaku kontraktor JIS merespons keras dengan memberi rincian alasan, hingga supervisi kontraktor yang biasa membangun stadion modern berstandar FIFA di Eropa, Buro Happold. Ribuan kritik netizen pun membanjir di berbagai platform media sosial.

Setelah itu, barulah artikel di laman resmi PSSI, yang semula berjudul “JIS Dianggap Belum Memenuhi Kelayakan Infrastruktur”, diubah menjadi “Infrastruktur JIS Masih dalam Tahap Pendampingan PSSI.”

Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, catatan yang diberikan PSSI semata-mata untuk membuat JIS lebih baik. Dalam hal ini keamanan suporter menjadi prioritas utama.

“Mulai dari akses bis, flow keluar masuk, juga lahan parkir yang terbatas. JIS sangat cocok dibangun di tengah kota seperti Madrid, Spanyol, dan Milan, Italia, yang memiliki fasilitas pendukung jauh lebih baik daripada di Jakarta,” ucap Yunus di Hotel Sultan, Senin (12/9).

Rawan Banjir

Namun apakah Stadion Pakansari benar-benar lebih baik dari JIS hingga lebih pantas menggelar laga FIFA Matchday? Banyak yang kuatir ini justru memalukan wajah Indonesia di mata dunia. Sebab, pada laga Liga 1 2022-2023, antara RANS Nusantara vs Persik Kediri, Sabtu (10/9), stadion berkapasitas 30 ribu penonton itu justru tergenang air.

Diyakini, jika hujan turun, pelatih Curacao, Art Langeler, atau pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, juga akan mengeluhkan hal yang sama seperti Rahmad Darmawan, pelatih RANS. “Sistem drainase Stadion Pakansari harus diperbaiki agar bisa tetap dipakai saat turun hujan lebat. Jujur saja, kemarin kami mengeluhkan hal itu,” ujar Coach RD yang dikenal lurus itu.

Bukan hanya soal drainase, dalam beberapa ruas jalan yang menjadi akses utama masuk stadion, juga terendam banjir hingga tak bisa dilalui kendaraan. Namun niat PSSI untuk membiayai perbaikan drainase (otomatis membongkar rumput), dinilai sebagai baik namun gelap mata.

“Demi kampanye di Jawa Barat, semua akan dilakukan. Kalau menurut saya sih percuma. Semakin kelihatan maksa, rakyat malah menjauh. Saya kira Pak Ridwan Kamil akan lanjut 2 periode. Dia tak banyak berkonflik,” papar Asep Saiful Rohman, bobotoh Persib.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!