KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Memasuki hari Raya Idul Fitri ke-3, atau momentum arus balik Lebaran 1444 Hijriah, jalur Trans Kalimantan penghubung Kota Palangka Raya-Kabupaten Barito Timur (Bartim) beserta sejumlah kabupaten lain di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah semakin ramai pemudik.
“Hari ini saya sekeluarga pulang dari Ampah (Kabupaten Barito Timur). Di tempat-tempat istirahat di pinggir jalan, banyak juga warga yang sepertinya pemudik yang singgah,” kata Bayu Rahman di Palangka Raya, Senin (24/4).
Pria dua anak ini mengatakan, selama perjalanan darat yang makan waktu tempuh sekitar enam jam, rombongannya banyak bertemu pemudik lain, baik menggunakan motor, mobil pribadi maupun angkutan travel.
“Waktu singgah di warung, kebanyakan dari mereka merupakan warga yang kembali usai mudik. Kondisi jalan pun lebih ramai dari hari-hari biasa,” katanya.
Pria yang sebelumnya berlebaran di Ampah itu mengaku memilih kembali ke Kota Palangka Raya lebih cepat karena ingin melanjutkan silaturahmi dengan para tetangga di sekitar rumah tinggal.
Selain itu juga karena ada keluarga yang ingin menikmati momentum Lebaran 2023 di Kota Palangka Raya.
“Apalagi, saat ini kondisi cenderung bebas beraktivitas setelah sebelumnya kita dilanda pandemi COVID-19,” kata Bayu.
Sementara itu, salah seorang penjaga toko, Wahyuni, yang berada di kawasan Simpang Pujon yang biasa menjadi lokasi singgah para pengguna Jalan Trans Kalimantan itu, mengaku hari ini banyak warga yang beristirahat di tokonya.
Para pemudik itu ada yang membeli kopi, es ada yang makan, ngemil dan ada juga yang beli BBM atau bahkan hanya numpang beristirahat sambil ke toilet. Rata-rata mereka merupakan warga yang akan ke Palangka Raya usai Lebaran di kampung halaman.
“Biasanya untuk arus balik, paling ramai singgah di toko kami pada Lebaran ke3 dan ke-4. Kalau hari biasa bisa dapat Rp500 ribu sampai Rp1 juta. pada H+3 dan H+4 bisa mencapai Rp3 juta sampai Rp4 juta,” katanya.
Sementara itu, jalan Trans Kalimantan tersebut ramai pemudik, namun kondisi arus mudik tetap lancar. Hal itu karena memang, jalur yang rata-rata melintasi kawasan hutan dan perkebunan itu tidak sepadat jalur mudik di kawasan pulau Jawa.
Jalur itu sendiri merupakan penghubung Kota Palangka Raya dengan sejumlah wilayah lain di Kalteng, seperti wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya.
Kondisi di jalan Trans Kalimantan tersebut rata-rata beraspal namun untuk di beberapa titik terdapat jalan berlubang, bergelombang. Kontur jalan yang cenderung datar dan tak banyak kelokan membuat pengendara harus selalu menjaga konsentrasi.
Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemudik, aparat kepolisian, pemerintah daerah bersama sejumlah pihak terkait mendirikan posko-posko mudik. (ant)
