Metropolitan

Jakarta Raya League Gulir di Ciracas, Live di Vidio dengan 5 Kamera

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Bekasi FC memimpin klasemen sementara Jakarta Raya League 2022 setelah menggulung Mutiara Cempaka Utama 3-0 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/9/2022). Mereka ditempel ketat Bintang Kranggan FC yang menang 3-1 atas UMS, serta Persijaktim yang unggul 2-0 atas Taruna Persada.

Event ini tergolong bagus tata kelolanya. Selain ditayangkan secara live di Video dan Inspira TV, panpel juga memakai 5 kamera untuk menjaga kualitas siaran. Bola yang dipakai pun Adidas Al Rihla, yang dipakai di Piala Dunia Qatar 2022.

“Kami mencoba memberikan tampilan yang baik. Tujuannya demi  menjaga gairah sepak bola DKI Jakarta, juga merupakan bagian servis buat sponsor utama Bank DKI, serta pihak-pihak yang mendukung acara terselenggaranya event ini. Gulir dulu, yang lain Insya Allah akan mengikuti,” ujar Taufik Jursal Effendi, CEO PT Jakarta Rala League, operator kegiatan. Event dibuka oleh Salmon Siagian, Ketua Askot Jakarta Timur serta Erick selaku Direktur Keuangan PT Jakarta Raya League, serta dihadiri Erwin Mahyudin, Exco PSSI Jakarta Timur. Kompetisi ini diputar mulai 11 September hingga 6 November, menggunakan sistem setengah kompetisi.

“Kompetisi Jakarta Raya League ini sesuatu yang ditunggu-tunggu para pembina sepakbola di Jakarta, utamanya para pemain di usia 16 tahun ke atas. Selama ini kan jika ada pertandingan yang ada sifatnya turnamen, bukan kompetisi,” ujar Ferry Syahputra, pengelola Bintang Kranggan FC.

Ferry, Taufik Jursal, dan para pembina sepak bola di Jakarta sama-sama mengeluhkan keringnya kompetisi di DKI, yang seharusnya jadi barometer sepak bola Tanah Air karena statusnya ibu kota. “Faktanya, Asprov lama nggak perform. Bikin laporan pertanggung-jawaban saja tidak bisa. Sekarang ada calon pemimpin baru, PSSI sepertinya punya agenda lain,” ujar Taufik.

PSSI Pusat sebenarnya sudah menunjuk Haruna Sumitro sekalu PLT Asprov PSSI DKI, dengan tugas menggelar Kongres Luar Biasa, untuk menentukan ketua baru. Saat Kongres Biasa digelar, sudah terpilih KP dan KBP, serta serang calon ketua atas nama Syahrial, serta calon 5 Exco. Tapi entah kenapa, Haruna mengulur-ulur digelarnya KLB.

Diduga, PSSI ingin mencari figur lain. Akibatnya, KLB bertele-tele dan sepak bola Jakarta jadi korban. Dalam kasus serupa di Asprov PSSI Banten, bisa selesai lebih cepat dan kini punya ketua definitif.

“Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sepertinya kurang peduli pada sepak bola DKI. Fokusnya sepak bola Jabar saja, maklum Calon Gubernur. Kalau pilih kasih begini, bagaimana jadi gubernur? Asprov PSSI DKI parah saat ini. Sejak Kongres Biasa 29 April, sekarang macet hingga September, ketum diam saja,” ujar seorang pemilik klub di Jakarta.

“Terserah PSSI-lah. Yang penting, para pengelola klub jalan saja sendiri dulu. Yang mau ikut banyak, tapi dana terbatas. Dana bisa dicari, tapi kalau Asprov-nya seperti mati suri begini, susah kita bergerak. Semampunya dulu,” komentar Taufik.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!