KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA —Gubernur Kalteng dua periode 2005-2015, Agustin Teras Narang menjadi salah satu tokoh yang memberikan sekapur sirih secara virtual dalam acara halalbihalal huma betang hari jadi ke-65 Provinsi Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tingang, Senin (23/5/2022).
Pada kesempatan ini, Anggota DPD RI ini menyampaikan tentang visi dan tantangan yang perlu disikapi pemerintah daerah dalam upaya pembangunan masyarakat. Dalam konteks visi pemerintahan, kesatuan pemerintah dari pusat dan daerah merupakan hal yang mutlak dilakukan.
Visi presiden RI menjadi satu kesatuan dengan gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah serta jajarannya, bupati dan walikota, camat, lurah dan kepala desa, hingga ke tingkat RW serta RT, seluruhnya mesti tersinergi sebagai perwujudan dari upaya mencapai tujuan bernegara sesuai amanah pembukaan UUD 1945.
“Inilah ciri dari sistem pemerintahan presidensil dan negara kesatuan Republik Indonesia,”ujarnya.
Sedangkan untuk tantangan, Teras menyampaikan terkait disrupsi serta situasi pasca pandemi Covid-19 yang makin terasa. Revolusi industri 4.0, era society 5.0 di berbagai negara, hingga pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan menjadi tantangan yang jelas sudah didepan mata.
Isu 4F yakni food (pangan), fuel (energi), financial (jeuangan) dan forestry (kehutanan), juga menjadi kata kunci tantangan sekaligus peluang yang mesti dicermati dan disikapi lewat kebijakan publik di daerah.
Di tengah era teknologi ini, perlu upaya mempersiapkan talenta digital di semua lini pemerintahan daerah. Generasi muda perlu diberi ruang untuk menangkap peluang dan menghadapi tantangan kekinian ini, sehingga Kalteng siap maju menghadapi era teknologi.
Untuk itu ia memberikan dorongan dan semangat bagi jajaran pemerintah daerah Kalimantan Tengah, agar bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi dalam semangat huma betang. Begitu juga jajaran pemerintahan kabupaten dan kota serta elemen pemerintahan lain termasuk wakil rakyat dan wakil daerah.
“Seperti kami dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia perlu mendukung upaya pembangunan oleh gubernur dan wakil gubernurbernur serta jajarannya,”ucapnya.
Ia juga menyampaikan empat kata kunci yang perlu diingat dan dijadikan pegangan dalam kesatuan pembangunan masyarakat, yakni kompak, tampak, berdampak, dan serempak.
Kompak artinya seluruh jajaran pemerintah daerah bersatu untuk membangun. Tampak bermakna, pembangunannya serta kekompakan pemerintahannya dapat dilihat oleh masyarakat.
Berdampak artinya pembangunan ini semua mesti berdampak bagi kesejahteraan rakyat Kalimantan Tengah. Serempak, tentu saja ini mesti dilakukan seluruhnya oleh pemerintahan daerah serta masyarakat Kalimantan Tengah.
“Kalau bukan kita yang membangun daerah kita Kalteng, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Semoga seluruh upaya pemerintahan daerah untuk memajukan Kalteng dan tanah air Indonesia diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa,”pungkasnya. (IST/TVA).
