KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menegaskan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lahir dari semangat pergerakan mahasiswa dengan landasan Marhaenisme—berdiri bersama kaum kecil, membela kepentingan rakyat, dan menjaga kedaulatan bangsa.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada Pelantikan, FGD, dan Rapat Pimpinan Daerah I DPD GMNI Kalteng di Aula Jayang Tingang, belum lama ini.
Ia menekankan pentingnya peran pemuda sebagai motor perubahan. “GMNI adalah wadah lahirnya kader bangsa yang kritis, militan, dan berwawasan kebangsaan,” ujarnya.
Agustiar menyebut tantangan bangsa saat ini berbeda dengan masa lalu, mulai dari derasnya arus globalisasi, perkembangan teknologi, hingga kompetisi ekonomi. Kondisi itu menuntut mahasiswa, khususnya GMNI, untuk tetap kritis, idealis, dan progresif tanpa meninggalkan akar budaya bangsa.
Menurutnya, pembangunan tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi semua pihak. Karena itu, GMNI diharapkan ikut mendukung visi pembangunan Kalteng, yakni *Manggatang Utus* menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat, sejalan dengan Indonesia Emas 2045.
Ia juga berharap masyarakat Kalteng, termasuk di pedalaman, bisa mendapat akses pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan gizi secara merata.
Menutup sambutan, Agustiar berpesan agar kader GMNI terus menjaga semangat juang. “Kalian adalah pewaris cita-cita kemerdekaan. Jangan hanya pandai berdiskusi, tapi juga mampu mewujudkan gagasan dalam kerja nyata. Jadilah mahasiswa yang cerdas, berintegritas, dan berkarakter nasionalis,” tegasnya. (PSW/KK1/IST)