Nasional

Gempa Cianjur Tewaskan 103 Korban, Jokowi Tinjau Lokasi

KABARKALIMANTAN1, Cianjur – Gempa berkekuatan 5,6 SR pada Senin (21/11/2023) siang ternyata dahsyat efeknya. Menurut Data BPBD Kabupaten Cianjur hingga pukul 20.00 WIB, terdapat 162 korban meninggal, 326 orang luka-luka, jumlah pengungsi sebanyak 13.784 orang!

Namun menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang lebih akurat, jumlah korban meninggal mencapai 103 orang. Ini data per hari ini, Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB.

“Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi,” sebut Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, siang ini.

Gempa berkekuatan 5,6 SR pada Senin siang mengakibatkan kerusakan bangunan rumah, gedung dan toko di Kabupaten Cianjur. Selain itu, gempa yang terjadi kemarin pukul 13.21 itu juga menimbulkan longsor di beberapa tempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji akan melepas pengiriman bantuan bagi korban gempa Cianjur hari ini. Selain mengirimkan bantuan senilai RP 2,1 miliar, DKI juga mengerahkan 99 personel.

“Rencana tim kolaborasi Pemprov DKI dipimpin BPBD akan berangkat sekitar jam 12.00 setelah apel kesiapan sarana prasarana dan personel di halaman kantor BPBD,” kata Isnawa saat dikonfirmasi di Jakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun bergerak menuju Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Jokowi ingin memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (22/11), Jokowi menuju Cianjur pada pukul 11.25 WIB. Jokowi akan meninjau langsung dampak bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur yang terjadi pada Senin kemarin.

Beberapa lokasi yang akan ditinjau langsung adalah rumah sakit, daerah terdampak bencana, dan posko pengungsian. Perjalanan menuju Cianjur ini ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat. Meskipun Jokowi sebenarnya dapat menggunakan helikopter.

“Presiden lebih memilih menggunakan mobil untuk memastikan akses jalan yang sempat tertutup akibat gempa, sudah kembali terbuka,” ucap Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Penjelasan BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, sebenarnya tidak terlalu besar.

Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

“Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat,” kata Daryono

“Selain itu, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa. Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.”

Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.

Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.

“Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka,” ujar Daryono.

Inilah foto-foto korban gempa Cianjur:

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top