KABAR KALIMANTAN 1, Paris – Kesalahan fatal dibuat oleh Manajer Paris Saint-Germain, Mauricio Pochettino saat menarik Lionel Messi di laga PSG kontra Lyon, Senin (20/9/2021). Sekalipun menang 2-1, Pochettino di-bully habis di media sosial.
Ia disorot karena keputusannya menarik Messi keluar membuat Messi terlihat tidak senang. Kala itu, di menit ke-76, Pochettino mengganti Messi, saat skor masih 1-1, tak lama setelah Neymar membalas gol Lucas Paqueta.
Saat ditarik keluar dan digantikan Achraf Hakimi, Messi ogah menyalami Pochettino. Wajahnya juga terlihat tidak senang, bahkan lebih tampak sebagai cemberut. Bahkan sampai duduk di bench pemain, wajahnya tetap suram.
Ketika Mauro Icardi bikin gol kemenangan PSG di masa injury time, Messi juga tak tersenyum sama sekali. Hal itu memunculkan kabar bahwa dia tak senang diganti.
Mantan bintang PSG, Jeroma Rothen, menyebut bahwa Mauricio Pochettino membuat kesalahan fatal. Sebab, ia terkesan mengasingkan Lionel Messi, meski secara teknis keputusannya benar. Buktinya PSG yang berpotensi hanya memetik 1 angka hasil seri, akhirnya menang.
Tapi tak semua sependapat. “Ada kesalahpahaman total. Saya melihat Lionel Messi masih ingin tetap di lapangan. Pochettino membuat keputusan dalam hati dan hati nuraninya,” kata Rothen kepada RMC.
Rothen merasa itu benar-benar aneh. Pochettino tidak pernah seperti itu dengan bintang-bintang tim lainnya. “Sejak dia tiba, apakah Neymar atau Kylian Mbappe pernah diperlakukan begitu? Tidak pernah. Dia selalu mempertahankan mereka di lapangan, bahkan ketika mereka tampil buruk.”
Pochettino selalu melindungi mereka, tidak seperti pemain lain seperti Angel Di Maria, Leandro Paredes, atau Mauro Icardi. Lalu, Lionel Messi datang, dari segi status dan aura, Messi jauh lebih unggul dari Neymar dan Mbappe.
“Kita berbicara tentang Lionel Messi, pemain terbaik di planet ini. Dia memiliki status khusus. Kita harus menghindari kesalahpahaman dengan pemain top Anda, terutama sejak awal pertamanya di Parc des Princes,” lanjut Rothen. “Saat Anda memperlakukan pemain terbaik Anda begitu, itu akan membekas. Mengerikan. Dia membuat kesalahan serius. Mauricio Pochettino sudah jatuh di sana.”
Kini di media sosial ramai tagar #PochettinoOut. Meski fakta di sisi prestasi berpihak ke pria Argentina itu, tetap saja publik lebih membela Messi. Di klasemen Ligue 1, PSG bertengger di puncak dengan raihan rekor sempurna: menyapu 6 laga dengan kemenangan.
Tapi semua maklum, di sepakbola ada “kegilaan” yang kerap berbenturan dengan akal sehat. Siapa sangka, jutaaan fans Barcelona mendadak menyeberang ke PSG? Tanpa Messi, kini Barca seperti mobil mogok. Prestasi payah, keuangan kian susah. Semua karena Messi. PSG tentu tak ingin mengkopi kesalahan seperti ini.