Palangka Raya

Dukung Rencana Kampung Wisata di Ponton, Fokus pada Pemberdayaan Warga

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya berkomitmen mengubah wajah kawasan Ponton yang selama ini dikenal dengan stigma negatif sebagai kampung narkoba, menjadi destinasi wisata.

Langkah ambisius ini bertujuan menghapus citra buruk kawasan tersebut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor pariwisata.

Inisiatif ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari. Ia menilai program transformasi Puntun menjadi kampung wisata memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif, baik bagi citra kota maupun kehidupan masyarakat di kawasan tersebut.

“Perubahan ini tidak hanya mengangkat nama baik kota, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat Puntun untuk hidup lebih baik. Namun, pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas fisik,” ujar Tantawi, Senin (18/11).

Tantawi menyoroti pentingnya peningkatan aspek sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Menurutnya, perubahan fisik saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup warga.

“Ketika kesejahteraan masyarakat meningkat, otomatis potensi untuk terjerumus dalam aktivitas negatif, termasuk narkoba, akan menurun,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa tingginya angka pengangguran di Puntun menjadi salah satu faktor utama yang memicu aktivitas ilegal di kawasan tersebut. Tantawi berharap pemerintah bisa memberikan solusi konkret melalui pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi.

“Jika masalah pengangguran dapat diatasi, maka potensi kriminalitas juga akan berkurang secara signifikan,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Tantawi mengapresiasi langkah Pemko Palangka Raya yang menjadikan transformasi Puntun sebagai program prioritas. Ia mengingatkan agar pembangunan infrastruktur tidak menjadi satu-satunya fokus, melainkan juga pemberdayaan masyarakat agar perubahan yang dicapai bisa berkelanjutan.

“Program ini harus menyentuh langsung kebutuhan warga, seperti pelatihan keterampilan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Dengan begitu, mereka bisa mandiri dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tegas Tantawi.

Ia juga berharap upaya ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi wilayah untuk perubahan positif. Tantawi mengajak masyarakat dan pemerintah setempat bekerja sama untuk menjadikan Puntun sebagai kawasan yang tidak hanya bebas dari stigma negatif, tetapi juga menjadi contoh kesuksesan transformasi sosial dan ekonomi.  (kk1/red)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!