Dua Taruna Akmil Berbagi Cerita kepada Gerdayak dan Hipakad

KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA —Dua putra asli Kalimantan Tengah, Michael Alexander dan Riyo Eka Prasetiya yang tengah menempuh pendidikan di Taruna Akademi Militer (Akmil) berbagi cerita saat silaturahmi dengan Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Kalimantan Tengah dan Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad), Sabtu (23/7/2022).

Ketua Umum Gerdayak Kalimantan Tengah Yansen Binti menjelaskan pertemuan itu dilakukan agar mereka dapat mendengar langsung pengalaman dari para Taruna Akmil sehingga dapat memotivasi putra putri daerah lainnya tertarik menjadi taruna atau taruni.

“Dari pertemuan ini kami sebagai orangtua dan keluarga Angkatan Darat dapat memberi motivasi kepada anak cucu kami dapat seperti mereka. Karena dari sini kami yakin akan menelurkan calon pemimpin bangsa,”harapnya.

Walaupun tak dipungkiri kuota yang diberikan bagi putra daerah masih sangat kecil sehingga peluang diterima juga sedikit. Oleh sebab itu ia meminta Dewan Adat Dayak (DAD) dapat memperjuangkan kuota yang lebih banyak lagi.

Disamping itu, hendaknya orangtua dan anak dapat mempersiapkan diri sejak dini jika berkeinginan masuk Akmil, baik persiapan fisik akademik dan mental.

Sementara itu Alexander Taruna Akmil 2020, sangat berharap agar generasi muda jangan terlena dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta tetap mengutamakan pendidikan.

“Saya disini sebagai putra daerah yang berada di akademi menyampaikan agar tetap semangat dan memotivasi diri sendiri,”ujar Alexander.

Sedangkan Riyo Taruna Akmil 2021 berharap agar generasi muda lainnya yang ingin masuk Akmil dapat mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya baik fisik dan akademik sehingga nantinya bisa bersaing dari pemuda lainnya dari seluruh Indonesia.

Tak dipungkiri keduanya perjuangan untuk bisa menjadi Akmil memang berat, tetapi dengan tekad dan doa restu orangtua niscaya dapat tercapai. Alexander sendiri mengaku harus gagal berkali-kali sebelum akhirnya bisa diterima.

Silaturahmi dengan keduanya sangat menarik perhatian pengurus Gerdayak dan Hipakad, terbukti banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada keduanya. Momen ini juga tak mau disia-siakan untuk meminta informasi proses awal tahapan rekrutmen dan berswafoto.

Kekaguman diungkapkan Effrata, salah satu pengurus Gerdayak karena keduanya tidak melupakan bahasa daerah sendiri. Hal ini saat Alexander bercerita pengalaman masuk Akmil disisipi menggunakan Bahasa Dayak.

Saran untuk mendirikan SMA Taruna di Kalimantan Tengah dilontarkan salah satu pengurus, sehingga nantinya sekolah ini benar-benar dapat mempersiapkan putra putri daerah masuk ke akademi ini.

Namun sayang Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin urung hadir ke pertemuan ini, padahal kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh Gerdayak dan Hipakad untuk bisa mendengar langsung.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *