POLITIK

DPD Jabar Minta DPP Pecat Arteria Dahlan, Amankah PDIP di Tanah Sunda?

KABAR KALIMANTAN1, Bandung – Mengantisipasi hilangnya suara PDI Perjuangan di Jawa Barat, DPD PDIP setempat meminta DPP memecat Arteria Dahlan sebagai kader PDI Perjuangan.

Hal tersebut buntut pernyataan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP itu yang mengkritik pemakaian Bahasa Sunda. Arteria Dahlan melontarkan kritik kepada Jaksa Agung, Senin (17/1/2022).

Menurut dia, ada seorang pejabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja.

“Pak Jaksa Agung, ada Kajati yang dalam raker ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti pak itu. Kita ini Indonesia,” kata Arteria dalam video di akun YouTube DPR RI.

Ucapan itu lantas mendapat reaksi keras masyarakat Jawa Barat yang menggunakan Bahasa Sunda. Warga biasa, bobotoh Persib, seniman, sampai politisi, semua memprotes. Termasuk Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

“Saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda. Kalau tidak, pasti akan bereskalasi,” kata Ridwan Kamil di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1).

Malah Menantang

Ditegur, Arteria malah menantang Ridwan Kamil untuk melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). “Minta maaf untuk kesalahan apa? Kita ini demokrasi, silakan kalau tersinggung dengan pernyataan saya,” katanya.

Gelombang protes pun marak. Baliho, spanduk bernada permusuhan kepada Arteria Dahlan, akhirnya menyambar partainya, PDIP. Tagar #jabartanpapdip #arteriadahlanmusuhjabar dan sejenisnya tak terbendung di media sosial.

Pendiri Drone Empirit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi membeberkan peta amarah netizen imbas Arteria Dahlan sentil suku Sunda.

Ismail mengatakan tren percakapan ‘Sunda’ naik sejak pemberitaan 17 Januari pukul 13.53. Pada 18 Januari perlahan narasi naik di Twitter, disusul tuntutan minta maaf Arteria oleh Ridwan Kamil, Rabu (19/1).

Analisis kemarahan warganet di jagat maya versi akun robot atau BOT mengatakan narasi ‘Sunda’ banyak digaungkan oleh akun asli.

“Bot score secara keseluruhan 1.91 (hijau), yang artinya percakapan tentang “Sunda” dalam beberapa hari ini adalah natural,” tutur Ismail.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno bila tidak segera diantisipasi gerakan #jabartanpapdip #sundatanpaPDIP akan menguat. Kondisi amblasnya suara PDIP di Sumbar, bisa terulang di Jabar.

“Warga Jabar sangat marah. Apalagi Arteria awalnya menolak minta maaf. Jikapun sudah minta maaf terkesan karena terpaksa atas desakan kanan kiri, termasuk publik,” kata Adi.

Arteria Dahlan bahkan sempat mengaitkan isu adanya unsur kekaisaran fiktif Sunda Empire (SE) dalam institusi kejaksaan. Seorang petinggi SE, Rangga Sasana, melabraknya di Gedung DPR RI, meskipun akhirnya gagal bertemu.

Reaksi PDIP Jabar

Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono pun merekomendasikan ke DPP PDIP sanksi terberat kepada Arteria berupa pemecatan.

“Ada beberapa jenis sanksi, mulai dari teguran, peringatan, sampai pemecatan. Kami merekomendasikan sanksi paling berat,” kata Ono di Bandung.

Menurut dia, sikap Arteria Dahlan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang kader PDIP.

Melihat gelombang protes makin masif, Arteria akhirnya ngeri juga. “Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jabar, khususnya warga Sunda atas pernyataan saya,” kata Arteria usai memberikan klarifikasi di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.

Ia diterima Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP, Komarudin Watubun. “Alhamdulillah, beliau siang ini sudah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Sunda,” kata Ridwan Kamil melalui akun instagram pribadinya.

“Teu paduli. Dia minta maaf karena takut partainya kehilangan pemilih di Tanah Sunda. Dasar politikus,” Asep Saeful Rohman, bobotoh Persib dari Cikadut, Bandung Timur, Sabtu (22/1/2022).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!