Dosen Peserta BPJS Andalkan JKN untuk Obati ‘Trigger Finger’

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Seorang Dosen dari salah satu universitas negeri di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan tengah (Kalteng) Ardianor (56) yang merupakan peserta BPJS Kesehatan mengaku mengandalkan program JKN untuk menjalani pengobatan penyakit trigger finger.

“Keberadaan Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu untuk kita,” katanya di Palangka Raya, Senin (12/8).

Ardianor mengatakan menjadi peserta aktif pada program JKN tidak membuatnya terbebani dengan biaya yang timbul atas pelayanan kesehatan yang didapatkan.

Dia juga mengungkapkan berkat keberadaan Program JKN dirinya juga mendapatkan pelayanan kesehatan beberapa kali, baik pada layanan rawat jalan maupun layanan rawat inap, bahkan dua di antaranya merupakan tindakan operasi.

“Manfaat yang paling berkesan adalah ketika saya harus menjalani dua kali tindakan operasi dan semuanya menggunakan fasilitas dari kepesertaan saya pada Program JKN,” katanya.

Operasi pertama yang dilalui adalah ketika ada benjolan di telinga, waktu itu harus menjalani operasi dan rawat inap selama beberapa hari.

“Kemudian operasi yang kedua ini baru saja saya jalani karena saya menderita penyakit trigger finger,” katanya.

Trigger finger merupakan peradangan pada tendon atau jaringan pengikat tulang dan otot sehingga timbul sensasi nyeri ketika penderitanya menekuk atau meluruskan jari tangan.

Ardianor menambahkan jika kualitas layanan yang ada pada Program JKN saat ini sudah sangat meningkat. Menurutnya hal tersebut akan sangat berdampak pada kepuasan peserta.

“Layanannya saat ini sangat bagus, terutama adanya kemudahan-kemudahan untuk Peserta JKN. Contohnya kita bisa melakukan pendaftaran untuk berobat cukup melalui Aplikasi Mobile JKN saja,” imbuhnya.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya K Hindro Kusumo mengatakan transformasi mutu layanan untuk meningkatkan kepuasan peserta menjadi fokus pihaknya.

Melalui peningkatan kualitas mutu layanan ia percaya bahwa keberadaan Program JKN akan semakin diakui dan menjadi harapan bagi seluruh masyarakat Indonesia ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kami percaya bahwa melalui komitmen yang kami lakukan dengan transformasi mutu layanan akan berdampak pada kepuasan peserta khususnya terhadap layanan kesehatan yang ada pada program JKN,” katanya.

Hindro mengatakan program JKN ini merupakan program negara yang disediakan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Untuk itu, penyelenggara harus menjamin seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di kota, di desa atau bahkan yang ada di daerah terpencil mendapat hak sama mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *