POLITIK

Disebut Kampungan oleh Luhut, AHY Tak Ambil Pusing!

KABARKALIMANTAN1,‭ ‬Jakarta‭ ‬– Usai disebut kampungan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara. Luhut sempat menyebut AHY kampungan karena menuding Presiden Joko Widodo berupaya menjegal pencalonan presiden Anies Baswedan.

Atas sebutan kampungan yang dilontarkan Luhut, AHY mengatakan dirinya tidak ambil pusing. Ia mengaku pernyataannya soal adanya upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk penyampaian aspirasi dari masyarakat.

“Saya menghormati. Pak Luhut itu adalah senior saya. Saya menghormati beliau punya pandangan seperti itu. Yang jelas, saya sendiri juga terus berdialog dengan berbagai kalangan masyarakat,” tutur AHY kepada wartawan, Sabtu (21/7/2023).

“Kita juga tahu ada upaya-upaya yang memang tidak ingin koalisi perubahan ini ikut Pilpres 2024. Jadi kita hanya menyampaikan, kita tahu politik memang seperti ini,” imbuhnya. “Saya sengaja menyampaikan secara terbuka kepada publik dengan harapan dugaan tersebut tidak benar-benar terjadi.”

Ia juga berharap pelbagai pihak dapat membiarkan proses pemilihan presiden dapat berjalan sebagaimana mestinya sebagai bentuk proses pendewasaan politik Indonesia. “Kalau politik, apalagi pemilu itu diatur, yang boleh maju hanya A, B, kemudian yang tidak diinginkan oleh penguasa kalau bisa jangan terjadi, rasanya enggak sehat,” jelasnya.

Lebih lanjut, AHY menilai pernyataan Luhut itu juga sebagai bentuk kebebasan berpendapat. Karenanya, ia berharap pemerintah dapat bersikap terbuka terhadap masukan ataupun kritik yang disampaikan oleh siapa saja.

“Saya menghormati kalau beliau menyampaikan itu, tetapi kami punya hak untuk menyampaikan pandangan dan juga apa yang kami rasakan,” tuturnya.

Bantah Penjegalan

Luhut juga menegaskan bahwa Jokowi tak mungkin berupaya menjegal salah satu bakal calon presiden untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024. Namun publik juga menangkap kesan berbeda sebab Jokowi sudah terang-terangan dia ikut cawe-cawe dalam Pilpres. Termasuk mendukung Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.

Selain itu Jokowi secara implisit juga mendukung Prabowo Subianto yang diusung Gerindra dan PKB. Jokowi sama sekali tak menyebut Anies Baswedan, bahkan instrumen di bawah Jokowi justru aktif melakukan tindakan-tindakan yang mengarah ke penjegalan Anies.

Toh Luhut tetap pada pendiriannya. “Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu. Saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada. Jadi enggak usah bicara-bicara, kampungan itu,” kata Luhut saat itu.

Luhut pun mengaku heran kenapa Jokowi dikaitkan dengan upaya Moeldoko mengambil alih kedaulatan Demokrat. “Beliau itu tidak pernah mau mencampuri masalah hukum atau menjegal orang tadi seperti dibilang si Agus tadi, mau dijegal partainya. Enggak ada itu sama sekali,” ujar Luhut.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!