KABAR KALIMANTAN1, Samarinda – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengubah pola pikir petani kelapa sawit dari pekerja menjadi penggerak ekonomi modern, sehingga cara berpikir mereka akan lebih maju dan kreatif dengan melakukan perbaikan tata kelola hingga peningkatan mutu produk.
“Sawit tidak hanya menghasilkan minyak, tapi juga harapan besar karena prospeknya memang cerah, namun perlu perbaikan manajemen kelembagaan, peningkatan produktivitas, dan tata kelola pemasaran yang lebih terarah,” ujar Penyuluh Pertanian Disbun Kaltim Roni Helpani di Samarinda, Minggu (24/8).
Dalam upaya perbaikan manajemen hingga tata kelola pemasaran tersebut, maka Disbun Kaltim pun telah beberapa kali menggelar pelatihan, diantaranya pelatihan bertajuk “Pendampingan dan Pemberdayaan Kelompok Tani Perkebunan” selama dua hari pada Kamis-Jumat (21-22) Agustus 2025.
Menurut Roni, pelatihan yang dilaksanakan di Balai Kampung Mencimai, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat itu bukan sekadar teori, tapi justru lebih banyak praktik sekaligus untuk mengubah cara pandang petani dari sekadar bekerja rutin di kebun menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
Sebanyak 20 pekebun dari Kelompok Tani Sinar Tani 1 Kampung Mencimai, mengikuti kegiatan ini. Mereka diajak memahami bahwa kekuatan kelompok bukan sekadar nama, melainkan wadah yang bisa meningkatkan daya tawar petani di pasar.
Roni mengatakan dua pengajar yakni Teguh Harianto dan Bastianus Zaevi, didatangkan khusus untuk memberikan materi. Fokus mereka tidak hanya pada teknik budidaya kelapa sawit, tetapi juga pada pengelolaan kelompok tani agar mampu bertahan menghadapi tantangan pasar global.
Pola seperti itu diyakini dapat membantu petani sawit di Mencimai tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersama-sama membangun usaha perkebunan yang berkelanjutan, sehingga keberadaan mereka lebih kuat dalam menggerakkan ekonomi lebih luas.
“Melalui ini, kami ajak petani mulai meninggalkan pola tanam tradisional dan beralih pada sistem modern yang berbasis teknologi. Kebersamaan, kepercayaan, dan kerja kolektif adalah kunci. Kalau pola pikir berubah, kelembagaan petani akan lebih aktif, produktif, dan bisa membawa kesejahteraan,” ujar dia.
Sedangkan Disbun Kaltim, lanjutnya, akan terus memberikan pendampingan berkesinambungan melalui petugas provinsi, kabupaten, hingga lapangan agar ilmu yang diperoleh para peserta melalui beragam pelatihan bisa benar-benar diterapkan secara bertahap di lapangan.
“Kami terus mendorong supaya Kelompok Tani Sinar Tani 1 menjadi salah satu contoh keberhasilan transformasi petani sawit di Kutai Barat. Bukan hanya produktif di kebun, tetapi juga tangguh secara kelembagaan dan sejahtera dalam kehidupan rumah tangga,” kata Roni.
Sumber: ANTARA