Nasional

Dilecehkan Penumpang di Toilet, Pramugari Wings Air Beri Maaf

KABARKALIMANTAN1, Makassar – Mendengar pintu toilet peswat yang tengah mengudara diketuk dari dalam, seorang pramugari maskapai Wings Air berinisial FA (23), datang dan berinisiatif membantu membuka dari luar.

Ia berpikir, penumpang butuh bantuan karena pintu rusak. Begitu pintu terbuka, tiba-tiba tangan pramugari itu ditarik pria yang ada di dalam toilet. Tampak olehnya, retsleting celana sang penumpang sudah terbuka.

Insiden itu akhirnya dilaporkan korban ke pilot dan selanjutnya ke Polsek Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. FA membeberkan kronologi pelecehan seksual terhadapnya.

Pesawat Wings Air IW-2333 saat itu tengah terbang dari Morowali ke Jakarta. Kemudian, transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, pada Jumat (21/10). Begitu penjelasan korban, ditirukan Kapolsek Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iptu Arsyad.

“Pelecehan itu terjadi ketika pesawat masih terbang menuju Makassar. Korban yang mengira penumpang ini butuh bantuan, membuka pintu toilet dari luar. Setelah pintu toilet terbuka, pelaku tiba-tiba menarik tangan korban masuk ke dalam toilet. Pramugari itu melawan dan merasa dilecehkan,” jelasnya.

Berita liar beredar, pelaku telah memamerkan alat kelaminnya. “Namun korban FA mengaku tidak melihatnya, walaupun ia mengakui sempat melihat resleting celana pelaku yang telah terbuka,” terangnya.

Soal resleting celana terbuka, baik korban dan polisi tak mengusut lebih lanjut. Misalnya, apakah pelaku memang telah atau baru akan buang air kecil, atau sedang bersiap melakukan hal buruk lebih jauh terhadap sang pramugari.

Soalnya, menurut Arsyad, korban sudah memaafkan pelaku. Hal itu diutarakannya setelah korban datang ke kantor polisi. “Korban tadi sudah datang. Tapi, ia tak melaporkan kejadian yang dialaminya dan bahkan memaafkan pelaku,” kata Arsyad.

Alasannya, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Pramugari itu bahkan merasa iba. Disebutkan, pelaku memiliki riwayat penyakit gangguan kejiwaan. “Pelaku punya kartu kontrol. Dia memang memiliki riwayat sakit kejiwaan,” ujar Arsyad.

Setelah korban memaafkan pelaku, Arsyad mengatakan jika pihak kepolisian kemudian memulangkan pelaku ke rumahnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!