KABARKALIMANTAN1, Muara Teweh – Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut), Karianto Saman meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melalui dinas terkait untuk mengatur harga eceran tertinggi (HET) Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsisi.
Karianto selaku Ketua Komisi III DPRD tersebut merasa prihatin dengan adanya perbedaan harga eceran BBM subsidi jenis Pertalite dan non subsisi jenis Pertamax di masyarakat untuk tiap Kecamatan setelah adanya kenaikan BBM yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, beberapa waktu lalu.
“Walaupun Pemeritah Pusat sudah melakukan penurunan harga BBM mulai kemarin pertanggal 03 Januari 2023, namun harga eceran di masyarakat masih melambung diatas HET, apakah ini ada permainan,” tegas dia.
Dirinya berharap agar masalah ini menjadi perhatian serius kita bersama DPRD Barito Utara dengan Pemerintah Kabupaten agar masyarakat tidak terlalu dibebani dengan harga BBM yang melambung tinggi BBM ini adalah salah satu kebutuhan hidup hajat orang banyak.
“Akibat dari dampak langsung kenaikan BBM juga berpengaruh kepada lonjakan kenaikan bahan pokok dan bahan-bahan kebutuhan hidup serta barang lainnya yang ikut mengalami lonjakan harga,” kata Legislator dari Partai PDI-P Barito Utara ini.
Dirinya juga berharap, Pemkab barito Utara agar segera mengambil langkah kongkrit, duduk bersama DPRD dalam mencari solusi dalam mengatur HET harga eceran BBM Bersubsidi demi membantu meringankan beban masyarakat akibat inflasi ekonomi saat ini.
“Semoga hal ini menjadi perhatian serius Pemkab Barito Utara dan tidak menutup mata dengan kondisi yang dialami masyarakat saat ini, sehingga ada penetapan HET eceran harga BBM Bersubsidi jenis Pertalite dan Non Subsidi jenis Pertamax,” tegas Karianto.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun media online Lintaskalimantan.co Rabu 04 Januari 2023 siang dari beberapa sumber yang dapat dipercaya melalui via telp mengenai harga eceran di tiap ibukota kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Utara.
Kota Muara Teweh dan sekitarnya (Kec. Teweh Tengah) Pertalite Rp 13.000-14.000
Pertamax Rp 15.000-16.000, Hajak dan sekitarnya (Kec. Teweh Baru) Pertalite Rp 14.000-15.000, Pertamax Rp 17.000-18.000, Maranen dan sekitarnya (Kec. Teweh Selatan) Pertalite Rp 15.000-16.000, Pertamax Rp 17.000-18.000, Lampeong dan sekitarnya (Kec. Gunung Purei), pertalite Rp 15.000, Pertamax Rp 17.000-18.000, Benangin dan sekitarnya (Kec. Teweh Timur), Pertalite Rp 15.000, Pertamax Rp 17.000-18.000, Kandui dan srkitarnya (Kec. Gunung Timang), Pertalite Rp 13.000, Pertamax Rp 15.000-16.000, Benao dan sekitarnya (Kec. Lahei Barat), Pertalite Rp 16.000-17.000, Pertamax Rp 18.000-19.000, Lahei dan sekitarnya (Kec. Lahei), Pertalite Rp 15.000-16.000, Pertamax Rp 18.000-19.000, Serta Tumpung Laung dan sekitarnya (Kec. Montallat), Pertalite Rp 15.000-16.000, Pertamax Rp 18.000-19.000.
Saat dikonfirmasikan media ini kepada salah seorang pedagang pengecer BBM diluar Kota Muara Teweh, Rabu 04 Januari 2023 mengatakan bahwa mereka masih menjual harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax sama seperti biasanya.
“Untuk saat ini kami masih menjual harga eceran BBM tetap harga dulu dikarenakan kami membeli dari pelangsir masih harga belum turun, jadi kalau kami banting harga eceran mengikuti harga Pemerintah otomatis kami rugi,” kata seorang pedagang saat dihubungi melalui handpone.