KABARKALIMANTAN1, Jakarta – PDIP akan memberi sanksi kepada kader yang menyebut nama calon presiden (capres) sebelum diputuskan atau mendahului Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Apakah itu dialamatkan pada Ganjar Pranowo?
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto meminta semua kader PDIP disiplin dengan aturan tersebut. Ia menyampaikan sanksi akan berlaku bagi siapa pun yang melanggar.
“Siapa pun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon, akan diberi sanksi,” kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Hasto merespons pernyataan Ganjar soal siap menjadi calon presiden. Menurutnya, pernyataan Ganjar itu tak melanggar aturan partai. Dia menyebut, Ganjar hanya menjawab pertanyaan dari wartawan. Selain itu, Ganjar tak menyebut dirinya sebagai calon presiden.
“Pak Ganjar kan memberi pernyataan: kalau ditugaskan oleh partai,” ujar Hasto. Meski siap, kalau tak ditugaskan oleh partai, ya tak akan jadi capres.
Sebelumnya, Ganjar menyatakan kesiapan untuk maju sebagai capres. “Kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar dalam sebuah wawancara di televisi pada Selasa (18/10).
Ganjar merupakan salah satu kandidat presiden potensial untuk Pilpres 2024. Namanya selalu muncul di jajaran teratas bursa capres di berbagai survei.
Meski demikian, Ganjar belum mengantongi dukungan dari partai mana pun. Nasib ganjar berbeda dengan Anies Baswedan yang sudah didukung Partai Nasdem dan Prabowo Subianto yang sudah diusung Partai Gerindra.
Ganjar menegaskan keputusan pencalonan presiden oleh partainya di Pilpres 2024, merupakan hak prerogatif Megawati. “Untuk PDIP hal itu menjadi prerogatif Ketum Bu Mega. Saya tetap konsentrasi urus Jateng. Siaga bencana, penanganan inflasi, menyiapkan tanaman pangan pendamping padi untuk ketahanan pangan,” katanya kemarin.
Efek Domino
Pernyataan Ganjar memang langsung melahirkan efek domino. Sejumlah partai dan politisi merespons baik. Sebut saja Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ia bakal mengaku membicarakan soal Ganjar dengan internal partainya usai Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan siap menjadi capres di Pilpres 2024. “Ya nanti kita bahas dalam periode tertentu,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Airlangga belum memberi komentar lebih lanjut mengenai pernyataan Ganjar. Dia berkata Golkar sedang berfokus untuk merayakan ulang tahun ke-58. “Golkar besok mau ulang tahun,” kata Airlangga.
Golkar saat ini masih berpegang teguh dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2019, yang memutuskan Airlangga sebagai capres pada Pilpres 2024.
Sejauh ini Golkar bergabung dengan Kolisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Namun koalisi itu belum menentukan capres dan cawapres yang akan mereka usung bersama pada 2024.
Terpisah, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasdem menyambut kesiapan Ganjar untuk maju menjadi capres di Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyatakan PAN mengapresiasi pernyataan Ganjar.
“Kesediaan Mas Ganjar sebagai capres di 2024 bisa menghadirkan lebih banyak pilihan bagi masyarakat. Hal ini akan mewarnai mozaik pilpres, semakin banyak calon akan semakin banyak alternatif pilihan masyarakat dalam menentukan pimpinan nasional,” kata Viva kemarin.
Dia mengakui bahwa Ganjar adalah salah satu figur yang diusulkan menjadi capres di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN 2022. Namun Viva menuturkan, KIB akan memprioritaskan nama capres dari internal, seperti Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
“PAN telah berkoalisi dengan Golkar dan PPP di KIB. Nanti penentuan paslon dari KIB akan diputuskan secara musyawarah mufakat, tidak voting,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menyebut, “Pernyataan Pak Ganjar siap menjadi capres 2024 merupakan sebuah kabar baik bagi demokrasi Indonesia. Beliau salah satu putra terbaik bangsa yang masuk dalam nominasi bakal capres Partai Nasdem hasil Rakernas Juni yang lalu.”
“Rekam jejaknya memadai. Seorang aktivis yang pernah menjadi anggota dewan, menjabat sebagai kepala daerah, sekaligus kader dari partai besar.”
Jika tak ada aral melintang, menurut Willy, Ganjar akan menjadi rival yang sepadan bagi untuk bakal capres Partai Nasdem, Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Mereka sama-sama aktivis dan sama-sama pernah menjabat sebagai kepala daerah,” tutur Willy.
