Sukamara

BPBD Sukamara Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

KABARKALIMANTAN1, Sukamara – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah meminta masyarakat termasuk para nelayan mewaspadai cuaca ekstrem.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), khusus Kabupaten Sukamara dan sekitarnya dari Januari hingga Juli 2023 masih berpotensi hujan disertai angin dan petir, kata Kepala BPBD Sukamara, Agus Mulyanto di Sukamara, Sabtu (25/2/2023).

“Wilayah kita masih berpotensi hujan sedang dan lebat disertai angin kencang dan petir. Karena itu, kami terus melakukan pengawasan dan peninjauan terkait dengan kondisi saat ini,” katanya.

Meski dari hasil prakiraan, kembali terjadinya banjir di wilayah Sukamara potensinya masih sangat kecil. Tetapi pihaknya tidak ingin lengah dan akan terus melakukan pengawasan secara berkala, mengingat wilayah setempat pernah mengalami banjir cukup parah tahun lalu.

“Kita selalu memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang berada pada dataran rendah dan sering mengalami banjir akibat genangan hujan lebat, agar selalu waspada dan memperhatikan situasi kondisi sekitar,” harapnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau dan memberikan arahan kepada para nelayan, khususnya di daerah pesisir pantai untuk selalu mewaspadai cuaca ekstrem. Nelayan juga diimbau tidak berangkat melaut apabila situasi cuaca sangat tidak mendukung karena akan sangat berbahaya.

“Nelayan yang biasanya melaut untuk mencari ikan, sebaiknya tetap waspada dengan cuaca ekstrem yang terkadang datang secara tiba-tiba. Apalagi apabila terjadi angin kencang akan sangat berbahaya bagi nelayan karena dapat menyebabkan ketinggian gelombang yang ekstrem,” tegasnya.

Kemudian, bagi masyarakat di daerah pesisir pantai juga harus terus waspada terhadap ancaman bahaya banjir rob yang disebabkan gelombang pasang akibat naiknya permukaan air laut disertai angina kencang dan hujan.

“Banjir rob di wilayah pesisir pantai pernah terjadi di wilayah ini, dan sempat menenggelamkan beberapa rumah. Karena itu, kami selalu memberikan imbauan dan peringatan sejak dini, sehingga dapat segera dapat diantisipasi oleh masyarakat,” tambahnya.

Agus menerangkan, meski dari prakiraan BMKG di wilayah setempat mengalami kondisi cuaca ekstrem, tetapi juga diperkirakan tetap akan terjadi musim kemarau di wilayah setempat dan berpotensi seperti pada 2019 lalu.

“Pada 2019 lalu kemarau juga sempat terjadi di wilayah ini dan menimbulkan sejumlah hotspot di beberapa wilayah. Makanya, kami harapkan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” demikian Agus Mulyanto. (ant)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!