Indonesia

Arhan Camat Tokyo Verdy, Dipuji Klub tapi Netizen Minta Segera Pergi

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Situasi karier Pratama Arhan di Timnas Indonesia sangat berbeda dengan kondisi aktual di klubnya, Tokyo Verdy. Di tim asuhan Shin Tae-yong (STY), ia jadi bek istimewa. Di Tokyo, ia jadi camat alias cadangan mati, istilah bagi pemain yang sangat sering duduk di banku cadangan.

Kisah Arhan gabung Tokyo Verdy setelah tampil impresif bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 (2021) sempat menggemparkan publik Indonesia. Doa dan harapan tinggi pun teriring di pundak pemuda asal Blora itu. Uniknya lagi, Yoyok Sukawi, manajer PSIS (klub Arhan sebelumnya), tak meminta uang transfer kepada Verdy.

“Yang penting Arhan naik kelas ke liga lebih berkualitas, itu sudah membuat kami bangga. Memang sengaja tanpa uang transfer, namun ada klausul, selepas dari Verdy ia kembali ke PSIS juga tanpa transfer. Kecuali ia pindah ke liga berkualitas lainnya,” ungkap Yoyok.

Meski media sosial Tokyo Verdy kerap mempromosikan Arhan sebagai salah satu pemain berbakat Asia yang pernah mereka rekrut. Tapi ironisnya Arhan jarang mendapat kepercayaan di Verdy.

Hingga kini Arhan hanya sekali tampil membela Tokyo Verdy di J2 League. Ia menjalani debutnya saat Tokyo Verdy melawan Tochigi Goldfly di Stadion Kanseki, 6 Juli 2022.

 

Pada laga tersebut, Arhan memang diturunkan sebagai starter. Namun, ia hanya diberikan kesempatan bermain selama 45 menit sebelum digantikan di awal babak kedua.

Kemampuan Arhan belum terlihat menonjol di laga tersebut lantaran pelatih Hiroshi Jofuku memintanya bermain sebagai pemain sayap kanan lewat skema 4-3-3. Agak aneh, sebab di timnas Arhan andal di posisi kiri.

Alhasil, Arhan tidak banyak melakukan sentuhan pada bola. Ia tercatat melepaskan delapan umpan sukses namun mendapat kartu kuning pada laga yang dimenangkan Verdy dengan skor 1-0.

Hingga kini, Arhan belum lagi mendapat kesempatan bermain. Ia lebih banyak duduk sebagai penonton di bangku cadangan pemain. Meski demikian, Arhan tak kehilangan kepercayaan pelatih Shin Tae-yong. Pemain kidal itu kerap mendapat panggilan ketika Timnas Indonesia senior bermain.

Arhan pun menjawab kepercayaan STY dengan performa apik di laga FIFA matchday pertama antara Indonesia vs Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (24/9). Selain kuat dalam bertahan, Arhan pun rajin membantu serangan. Dua assist ia catat saat Timnas Indonesia menang 3-2 atas Curacao.

Assist pertama Arhan terjadi melalui lemparan jarak jauh yang selama ini menjadi skill uniknya. Lemparan Arhan dari sisi kiri mampu dituntaskan sundulan Fachruddin Aryanto pada menit ke-23.

Sementara assist kedua Arhan terjadi berkat umpan mendatar ke kotak penalti yang disambut gol cantik Dimas Drajad. Striker Persikabo itu melakukan backheel untuk memperdaya kiper Curacao.

Lagi-lagi, performa apik Arhan di Indonesia vs Curacao mendapat pujian khusus dari klub yang dibelanya, Tokyo Verdy, yang langsung mengunggah foto Arhan beberapa saat usai Indonesia menang atas Curacao. “Laga Persahabatan Internasional Indonesia vs Curacao. Kami menang 3-2! Kerja bagus Arhan,” tulis Tokyo Verdy di akun Twitter resmi klub.

Arhan masih punya kesempatan unjuk gigi saat Indonesia kembali bersua Curacao pada laga persahabatan jilid 2. Laga Indonesia vs Curacao episode 2 akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/9).

Netizen Sarankan Pergi

Boleh jadi, Tokyo Verdy mungkin akan mulai mempertimbangkan Arhan tampil di sejumlah laga penting mereka jika sang pemain kembali bersinar. Namun desakan netizen agar Arhan segera pergi dari Tokyo Verdy, mulai bermunculan, meski ada juga yang memintanya bersabar dan bertahan.

“Sudah cukup lama Arhan bergabung dengan Tokyo Verdy. Sekali main, dan itupun satu babak lebih sedikit, saya rasa tidak cukup fair. Apalagi dia dimainkan pelatih Verdy sebagai bek kanan, padahal spesialiasinya di kiri. Pergi saja, jangan sia-siakan waktu di Tokyo Verdy,” ujar Asep Arxxxx91.

“Udah tinggalin aja Tokyo Verdy yang kurang menghargai potensi. Agen dia bisa minta tolong Shin Tae-yong. Di Liga Korsel saja seperti Asnawi Mangkualam. Pelatihnya fair. Asnawi kini sering masuk starting eleven,” komentar Yacobus Jamxxxxxri.

“Namanya main di liga papan atas, Arhan harus lebih bersabar. Bertahan dulu. Asnawi dulu juga tak langsung jadi tim inti. Witan dan Egy di Eropa apalagi. Sampai saat ini jadi cadangan, tapi lebih aktif dimainkan,” imbuh Rudy Rahxxxxxxxto.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!