POLITIK

Anies Unggul di Survei ILC dan Eks Pro Jokowi, JK: Dicela Makin Dibela

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Hasil polling atau jajak pendapat akun Twitter resmi Indonesia Lawyers Club (ILC), @YoutubeILC soal 3 Capres di Pilpres 2024, cukup mengejutkan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, unggul jauh dari Menteri Pertahanan (Ketum Gerindra), Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Di polling CSIS yang dirilis Senin (26/9/2022), hasil dibagi dalam beberapa simmulasi. Dalam simulasi 3 nama, Ganjar dapat 33,3%, Prabowo (27,5%), Anies (25,7%), lainnnya 7,9%. Namun dalam simullasi 2 nama (jika Pilpres diikuti 2 pasangan), Anies mengalahkan Gannjar mmaupun Prabowo.

Dalam simulasi head to head (2 pasangan) Anies vs Ganjar, elektabilitas Anies berada di angka 47,8% terpaut 3,9% dengan elektabilitas Ganjar di angka 43,9%. Sementara jika head to head dengan Prabowo, selisih suaranya cukup jauh. Anies mendapat suara 48,6%, sementara Prabowo 42,8%.

“Kenapa head to head, karena sekarang ada isunya kan peserta Pilpres 2024 ada 2 pasang,” kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, dalam tayangan di YouTube CSIS. “Survei dilakukan pada 8-13 Agustus 2022 pada responden berusia 17-39, pemilih muda. Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error 2,84%.”

“Ini baru pertama kali ada survei objektif dari CSIS. Survei-survei yang mereka lakukan biasanya memenangkan orang atau pihak yang dekat dengan pemerintah atau kekuasaan. CSIS itu selalu berpihak kepada pemerintahan Jokowi. Baru kali ini mereka memenangkan pihak nonpemerintah,” kata Andrianto, Juru Bicara Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI), Selasa (27/9).

Menurut Andrianto, CSIS dibentuk pada masa Orde Baru yang dekat dengan kalangan Katolik dan Nonpri. “Biasanya mereka selalu memenangkan kelompok atau orang yang jauh dari aspirasi Islam dan dekat dengan kecenderungan sekuler. Dalam 2 Pilpres terakhir, CSIS selalu mengunggulkan Jokowi saat lawan Prabowo.

Andrianto menilai selama ini lembaga survei sudah melakukan tindakan yang berlebihan. Mereka lebih terlihat sedang menjalankan misi sebagai tim pemenangan calon. Dalam kasus Pilpres 2024, agak aneh saat banyak lembaga survei menempatkan Ganjar di peringkat teratas.

“Kita merasa bahwa Anies lebih berhasil dalam kiprahnya sebagai Gubernur DKI, daripada Ganjar sebagai Gubernur Jateng. Para kader PDIP sendiri, seperti Bambang Pacul dan Trimedya Panjaitan, menanyakan apa prestasi Ganjar selama menjadi Gubernur? Lah, orang PDIP sendiri heran, apalagi kita?” papar Andrianto sambal tertawa.

Disukai Mayoritas

Sementara dalam polling ILC dilakukan selama 2 hari, dari hari Sabtu (17/9) pukul 09.00 WIB hingga Senin (19/9) pukul 09.00 WIB. Dari 56.269 voters yang masuk, hasilnya Anies unggul telak dengan meraih 77,3 % dukungan. Sisanya, Ganjar 14 %, lalu Prabowo 9 %.

Hasil itu langsung dikritisi Ferdinand Hutahaean, Direktur Indonesia Police Monitoring yang juga eks ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Ia sempat masuk Demokrat, lalu keluar dan rajin menyerang Demokrat, serta apapun yang kontra dengan rezim Jokowi-Maruf.

“Setelah ILC membuat polling pilpres dengan 77 % suara memilih Anies Baswedan, kita coba bikin polling yang sama untuk menguji kebenaran @YoutubeILC,” cuit Ferdinan di akun Twitter-nya.

Ferdinand lantas membuat polling sendiri, menandingi polling ILC di akun Twitter-nya, @FerdinandHutah4. Namun hasil akhir polling membuat ia malu sendiri. Hasilnya ternyata hampir sama. Anies tetap unggul atas Ganjar dan Prabowo. Dari 60.254 suara warganet, Anies mendapat 63% suara, Ganjar hanya 31% suara dan 6% memilih Prabowo. Ferdinand lantas menghapus hasil polling itu, dan akun Twitter-nya di-lock.

Hasil polling itu pun ramai dibahas warganet. Ada yang mendoakan Anies jadi presiden, ada pula yang tak percaya dengan hasil jajak pendapat itu. Sebagai panduan, ILC adalah salah satu mata acara di TV One yang disukai mayoritas penonton karena kritis dan fair. Nara sumber diundang dari 2 pihak yang berseberangan.

Beberapa kali nara sumber yang pro pemerintah dibuat malu, terutama jika nara sumber non-pemerintah sangat kritis dan terlalu pintar. Misalnya, Rocky Gerung melawan Ali Mochtar Ngabalin. Pemerintah beberapa kali menyetop acara itu, mirip era Orde Baru-nya Soeharto.

Ribuan suara yang pro Anis, mendominasi komentar warganet, sekalipun ada segelintir yang berseberangan.

“Pak @aniesbaswedan dan pak @AgusYudhoyono cocok jadi presiden 2024. koalisi terbaik,” kata akun @AsepMahxx.
“Anis next presiden Republik Indonesia,” komentar @Mahexxx.
“Ini polling bikin cebong stressss aja,” cuit akun @Banyxxx.
“Kalau survei seperti ILC yg independen, hasilnya akan seperti ini. Jadi tidak heran calon kompetitor ketar ketir. Hasil survei mereka pun terpaksa dibedakin,” komentar @Mukaerxx.

Suara JK

Terpisah, Wakil Presiden RI 2004–2009, Jusuf Kalla, menilai luar biasa kritikan hingga celaan pada Anies Baswedan yang dilayangkan oleh buzzer di media sosial (medsos). Pandangan JK tentu berbeda dengan buzzer. Bagi JK, Anies dikenal sebagai pemimpin yang memiliki visi besar.

Terbukti selama memimpin DKI Jakarta, kata JK, apa yang dikerjakan Anies di ibu kota sangat berhasil. Anies makin dikritik dan direndahkan, popularitasnya makin naik. Makin dicela buzzer, makin dibela rakkyat. Banyak orang yang menilai apa yang dikerjakan Anies di Jakarta terlihat ada hasilnya,” ujar JK saat mampir di YouTube Channel Karni Ilyas Club, Ahad (25/9).

Bisa memaklumi Anies mendapatkan dukungan untuk maju di Pilpres 2024. “Karena rakyat makin cerdas,” imbuh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!