Metropolitan

Alih Fungsi Wisma Atlet Kemayoran, DPRD: Banyak Kuntilanak

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Ida Mahmudah, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memproses alih fungsi Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Menurut Ida, wacana itu sudah bergulir sejak sebelum Covid-19, namun urung direalisasikan lantaran wisma itu dipakai sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

“Saya sudah diskusi dengan Pak Saefullah (eks Sekda) baru tahap diskusi lalu Covid-19, akhirnya dipakai lokasi pemulihan korban Covid-19. Sekarang mumpung saya ingat, tidak ada salahnya juga Pemda DKI memproses itu. Atas jadikan rusun, bawahnya kita buat rumah sakit,” kata Ida dalam rapat Komisi D, Rabu (1/2/2023).

Politikus dari Fraksi PDIP itu mengatakan preseden soal alih fungsi sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Pemprov DKI terhadap Rusun Pasar Rumput. Rusun tersebut dibangun oleh Pemerintah Pusat, namun pengelolaannya telah diserahkan kepada Pemprov DKI.

“Kita sudah berhasil yang di Pasar Rumput, nah sekarang tambah lagi Wisma Atlet. Daripada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya. Serius, banyak kuntilanak. Karena dekat rumah, saya tahu itu tempatnya kuntilanak,” kata Ida.

Pada akhir 2022, rumah sakit darurat di Wisma Atlet berhenti beroperasi seiring dengan tak adanya pasien yang dirawat karena Covid-19. Tempat tersebut dijadikan sebagai perawatan Covid-19 sejak Maret 2022 lantaran melonjaknya kasus Covid-19.

Pemerintah memutuskan untuk mengubah fungsi Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya menjadi berkumpulnya peserta Asian Games 2018, menjadi rumah dinas untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Polri.

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan para Menteri Kabinet Kerja di Rumah Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

Namun faktanya saat redaksi berkunjung wisma tersebut tidak berpenghuni dan terlihat terbengkalai. Bahkan banyak coretan, serta rumput liar yang dibiarkan tumbuh.

“Tapi jangan pula dibilang banyak kuntilanaknya. Hari gini DPR masih ngomong kuntilanak di kota metropolitan. Itu kan hanya jin, akan muncul sesuai prasangka kita. Untuk merusak iman. Tapi ya sudahlah kita tahu latar belakang yang bicara,” ujar Teddy Marpaung, warga sekitar yang kerap melintas.

Saat dimintai komentar redaksi Sabtu lalu, Teddy banyak tersenyum geli serta geleng-geleng kepala merespons ucapan wakil rakyat itu.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!