KABARKALIMANTAN1, Kuala Pembuang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Bejo Riyanto, meminta Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk memperhatikan kondisi masyarakat pembudidaya ikan di Kecamatan Seruyan Hilir.
Permintaan ini disampaikan setelah reses yang dilaksanakan di Desa Sungai Undang, di mana masyarakat mengutarakan berbagai keluhan terkait usaha tambak dan kolam budidaya ikan.
Menurut Bejo Riyanto, masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan budidaya ikan sangat berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Salah satu permasalahan utama yang diungkapkan oleh warga adalah terkait banjir air pasang yang kerap terjadi di wilayah mereka.
“Ada banyak aspirasi yang disampaikan warga, salah satunya adalah permintaan agar masyarakat desa setempat yang berprofesi sebagai nelayan budidaya diperhatikan kondisinya,” ujar Bejo Riyanto.
Ia menjelaskan bahwa salah satu dampak dari banjir air pasang adalah melubernya air dari tambak atau kolam budidaya warga, yang menyebabkan ikan-ikan keluar dari kolam budidaya.
Masalah ini terjadi karena kurang tingginya tanggul tambak yang mengelilingi kolam budidaya, sehingga ketika air laut pasang, tambak warga ikut meluap.
“Lantaran kurang tingginya tanggul tambak, maka pada saat pasang air laut kadang kolam pertambakan warga ikut meluber sehingga menimbulkan kerugian karena ikan ikut keluar,” jelas Bejo.
Situasi ini dinilai sangat merugikan para pembudidaya ikan di Desa Sungai Undang, karena kehilangan ikan akibat melubernya tambak saat air pasang dapat berdampak langsung pada penghasilan mereka.
Oleh karena itu, Bejo Riyanto meminta agar pemerintah daerah melalui instansi terkait segera melakukan langkah-langkah untuk membantu para pembudidaya, seperti peningkatan tanggul tambak agar mampu menahan air pasang.
Diharapkan dengan adanya perhatian dari pemerintah, masyarakat pembudidaya ikan di Kecamatan Seruyan Hilir dapat terbantu dalam menghadapi permasalahan tersebut, sehingga usaha mereka dapat berjalan lebih lancar dan produktif tanpa harus mengalami kerugian yang berulang. (ADM)