KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) mengemukakan target imunisasi polio di kabupaten setempat menyasar 61.033 anak yang tersebar di 17 kecamatan.
“Kami mohon dukungan dari camat, kepala desa, lurah, Tim Penggerak PKK untuk membantu pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 agar target kita bisa tercapai,” kata Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi di Sampit, Kamis (18/7).
Dinkes Kotim berkomitmen menyukseskan PIN Polio 2024 yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Putaran pertama dilaksanakan mulai 23 Juli 2024 dan putaran kedua pada 6 Agustus 2024. “Sedangkan Kotim masuk dalam putaran kedua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Umar mengatakan hingga saat ini di Kotim belum ada kasus polio. Salah satu cara untuk mempertahankan nihil kasus polio ini dengan menyukseskan PIN Polio.
Ia mengatakan ini dilakukan sebagai respons atas temuan kasus polio di sejumlah daerah, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Papua. Polio termasuk penyakit berbahaya, sebab menyerang sistem saraf manusia dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
Meskipun saat ini belum ditemukan kasus polio di Kotim, tidak menutup kemungkinan penyakit tersebut terbawa dari daerah endemi, karena penyakit polio disebabkan oleh virus dan virus ini bisa menyebar melalui mobilitas orang maupun barang.
“Kita khawatir, karena penyakit ini disebabkan oleh virus. Tidak menutup kemungkinan perjalanan orang dan barang, virus tersebut terbawa ke Kalteng, khususnya Kotim,” ujarnya.
PIN Polio merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan polio dengan mencegah penyebaran virus tersebut demi melindungi anak-anak Indonesia. PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan vaksin tetes kepada anak-anak usia 0-7 tahun, sebab polio rawan menyerang anak-anak.
PIN Polio 2024 dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Juni 2024, meliputi enam provinsi yang terkonfirmasi ditemukan kasus polio maupun sekitarnya. Tahap kedua dilaksanakan Juli 2024, meliputi 27 provinsi yang dibagi dalam dua putaran dengan jarak dua minggu.
Sebelum melaksanakan PIN Polio, Dinkes Kotim menggelar sosialisasi dengan mengundang seluruh camat, kepala organisasi perangkat daerah, pimpinan organisasi vertikal, kepala puskesmas dan lainnya, tujuannya untuk menggalang dukungan pelaksanaan PIN Polio serentak di seluruh kecamatan pada tanggal yang telah ditentukan.
“Kolaborasi Dinkes melalui puskesmas dengan unsur pemerintah kecamatan bukan pertama kali ini dilakukan. Sebelumnya kami juga bersatu padu dalam melaksanakan gerakan penimbangan dan pengukuran terhadap balita dalam rangka mengoptimalkan capaian data E-PPGBM,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah kecamatan, seluruh puskesmas di Kotim telah mendapat akreditasi, sehingga dengan kerja sama semua pihak terkait, target imunisasi polio di Kotim bisa diselesaikan dengan mudah.
“Kami berharap PIN Polio ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya, apalagi imunisasi ini dengan tetesan bukan suntik dan semacamnya. Karena itu, kami optimistis target itu bisa tercapai,” kata Umar.
Sumber: ANTARA