BISNIS

Pemkab Kobar Siapkan Food Estate Jadi Program Ketahanan Nasional

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan usulan pengembangan wilayah food estate di daerah setempat menjadi program ketahanan pangan nasional.

“Sehingga food estate di Kobar pada saatnya nanti bisa terwujud dengan baik untuk menanggulangi kerawanan pangan daerah,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotawaringin Barat Juni Gultom di Pangkalan Bun, Kamis (18/7).

Ia telah menyiapkan rancangan food estate untuk Kotawaringin Barat. Dinas Pertanian setempat juga telah menyelesaikan pengkajian terkait lahan pangan berkelanjutan.

“Saat ini hanya ada beberapa desa yang masih menjadi lumbung beras, di antaranya Desa Teluk Pulai, Desa Berambai Makmur, Desa Sabuai Timur dan Sungai Cabang,” kata Juni Gultom.

Untuk itu, pihaknya pun menjadikan sektor ketahanan pangan perlu dimasukkan ke dalam rencana pembangunan daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Apalagi, lanjut dia, tingkat ketergantungan pangan kabupaten setempat dengan daerah lain masih tergolong cukup tinggi.

“Ini patut menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah daerah ke depan untuk menanggulangi persoalan tersebut,” katanya.

Juni mengatakan, lemahnya ketahanan pangan di Kobar akibat dari produksi pangan daerah saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk di tingkat desa.

Berdasarkan analisis statistik dan ketahanan pangan daerah menunjukkan ada sebanyak 39 desa yang terancam rawan pangan.

“Ketidakmampuan desa untuk memenuhi pangan di desanya, yang kita ketahui 90 persen lebih kita mendatangkan pangan dari luar pulau,” ucapnya.

Ia memaparkan, salah satunya adalah beras sebagai komoditas pangan yang masih tinggi tingkat ketergantungan. Sebab hampir 97 persen pasokan beras yang beredar di pasaran didatangkan dari luar daerah, dan sisanya dari produksi pertanian yang ada di tiap kecamatan.

“Untuk beras sendiri hanya tiga persen yang mampu kita produksi sendiri,” tuturnya.

Ia menyebutkan, kondisi ini diperparah dengan berkurangnya luas lahan pertanian sawah dari tahun ke tahun.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!