Jargon PlayTrue, IADO: Para Games 2022 Sudah Standar WADA

KABARKALIMANTAN1, Solo – Pekan lalu gawean besar bertajuk ASEAN Para Games 2022, resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Ada kebanggaan besar karena kontingen Indonesia keluar sebagai juara umum.

Raihan 175 medali emas, 144 perak, dan 107 perunggu membuat Indonesia berada di puncak klasemen. Dua negara pesaing terkuat, Thailand dan Vietnam, berada di bawah Indonesia. Secara prestasi, jelas membanggakan, apalagi disaksikan presiden dan juga Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali.

“Atlet Para Games, terima kasih sudah memberikan pesan bahwa keterbatasan dan kesulitan bukanlah halangan. Dengan komitmen dan kerja keras, disabilitas mampu mencetak prestasi,” ujar Jokowi, dengan wajah bangga.

Namun kebanggaan lebih besar, diam-diam dirasakan Gatot S. Dewa Broto, Ketua Umum IADO, atau Indonesian Anti-Doping Organization yang dulu dikenal sebagai LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia).

“Tentu saja bangga karena IADO telah mengerjakan tugas dengan baik, sehingga kinerjanya telah compliance dengan standar WADA,” ujar Gatot, menyebut World Anti-Doping Agency, yang tahun lalu sempat menjatuhkan sanksi kepada Indonesia itu.

Yang dimaksud compliance adalah taat, mengikuti standar anti-doping yang diterbitkan WADA. Karena itulah IADO pun tak ragu dalam memberikan laporan bersifat komperhensif dan rinci kepada Olivier Niggli, Direktur Jenderal WADA.

Disebutkan, event itu melibatkan kurang lebih 1300 atlet disibilitas dari negara-negara ASEAN yang berlaga dalam 14 cabang olahraga. “Semua kegiatan pengendalian doping, kami kelola dengan sangat baik, tanpa ada kesulitan,” lanjutnya.

Gatot juga menyampaikan jika IADO mendapat apresiasi dari APSF dan INASPOC. Hal itu tak lepas dari kinerja seluruh kru IADO yang biasa menggelar evaluasi harian setiap malam terkait kegiatan pengendalian doping.

“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian doping memenuhi persyaratan dan untuk meminimalkan potensi masalah. Hingga akhir tahun 2022, banyak event di Indonesia di mana IADO dilibatkan,” lanjut Gatot.

IADO siap bekerjasama, mendukung jargon #PlayTrue atau berlaga dengan jujur dan mentaati Kode Anti Doping Dunia. Jumat (19/8) besok, IADO akan bertemu KONI Pusat untuk mendiskusikan program kampanye anti–doping di Indonesia.

“Jika tak ada halangan, memang Jumat besok Pak Gatot dari dan kru lain dari IADO akan mendiskusikan kampanye anti-doping di seluruh cabang olahraga di bawah naungan KONI,” komentar Herman Ago, Wakil Sekjen Bidang Usaha KONI Pusat kepada redaksi, Kamis (18/8) pagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *